GridHEALTH.id - Olahraga merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, rutinitas olahraga tanpa pemanasan atau pendinginan justru dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh.
Berikan waktu setidaknya 10-15 menit untuk melakukan gerakan pemanasan ringan agar otot tubuh siap melakukan gerakan olahraga inti. Pun siapkan waktu yang sama setelah berolahraga dengan pendinginan agar otot-otot kembali rileks.
Pemanasan sebelum olahraga bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh dan aliran darah menuju otot.
Memulai latihan dengan otot-otot "dingin" dapat menyebabkan cedera. Sangat penting untuk memulai setiap latihan dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendingin dan itu berlaku untuk pemula sejati, profesional berpengalaman, dan semua orang di antaranya.
Pemanasan
Sementara itu, pendinginan setelah olahraga membantu menstabilkan detak jantung dan tekanan darah yang terpacu selama berolahraga. Lalu, adakah efek buruk jika berolahraga tanpa pemanasan ataupun pendinginan? Mari kita simak.
1. PEMANASAN
Kita mungkin tidak sabar ingin memulai hari dengan berolahraga, tapi jangan lupa melakukan pemanasan.
Fungsi utama gerakan ini adalah meningkatkan aliran darah kaya oksigen menuju seluruh tubuh, terutama otot-otot yang bekerja saat berolahraga.
Saat melakukan pemanasan, denyut jantung dan pernapasan turut meningkat sehingga otot memperoleh pasokan oksigen yang cukup.
Baca Juga: Tidak Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga, Jangan Berharap Berat Badan Turun!
Baca Juga: Vaksin Herpes Zoster Bisa Mengurangi Risiko Stroke, Studi Harvard
Pemanasan memompa darah yang kaya nutrisi dan beroksigen ke otot karena mempercepat detak jantung dan pernapasan.
Pemanasan yang baik harus berlangsung lima hingga 10 menit dan melatih semua kelompok otot utama.
Untuk hasil terbaik, mulailah dengan perlahan, lalu tingkatkan kecepatannya. Banyak rutinitas pemanasan yang berfokus pada latihan kardio dan rentang gerak, seperti jumping jacks dan lunges.
Kita juga dapat melakukan pemanasan yang lebih sederhana dengan berjalan di tempat sambil mengayunkan tangan dengan lembut, atau bahkan menari mengikuti beberapa lagu.
Source | : | The Health Site,Harvard Medical School |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar