GridHEALTH.id - Ketahuilah penyakit stroke, tidak saja bisa dialami para lansia.
Mereka yang masih berusia muda pun bisa mengalaminya.
Karenanya semua orang, sekalipun masih muda, perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai stroke, khususnya gejala stroke di usia muda.
Untuk diketahui, stroke merupakan kondisi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, yang mengakibatkan jaringan otak tidak mendapatkan oksigen.
Stroke merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kecacatan dan membahayakan nyawa.
Oleh sebab itu, pertolongan medis yang cepat dan tepat harus dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan otak dan berbagai komplikasi lainnya.
Karenanya kita yang masih muda perlu mengetahui gejala stroke di usia muda, seperti berikut ini menurut dr. Rezy Sesareza, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf, dari Siloam Hospitals Bekasi Timur.
1. Perubahan Fungsi Panca Indera
Stroke ringan biasanya akan menyerang fungsi panca indera terlebih dahulu, seperti perubahan fungsi mata, telinga, dan rasa.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menghilangkan Pegal dan Linu di Kaki, Bisa Pakai Air Garam
Kehilangan fungsi panca indera tidak terjadi sekaligus, namun bisa saja hanya pada salah satunya.
Jika mulai merasakan hilang fungsi dari salah satu panca indera, sebaiknya tidak menyepelekannya sebab bisa saja menjadi awal dari gejala stroke ringan.
2. Kehilangan Keseimbangan dan Kesadaran
Ciri-ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan kehilangan keseimbangan tubuh.
Sebagai contoh, kesulitan berjalan karena keseimbangan tubuh yang tidak stabil.
Pusing di bagian kepala yang menyebabkan berjalan menjadi sempoyongan, kehilangan kesadaran seperti bingung, hilang ingatan, ataupun tidak sadarkan diri juga bisa menjadi gejala stroke.
Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang timbul.
3. Saraf Bermasalah
Stroke merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan fungsi saraf.
Baca Juga: Healthy Move, Ini Jenis Olahraga yang Aman Bagi Penderita Migrain
Bagian-bagian tubuh tertentu misalnya wajah, kaki, atau tangan dapat ditandai dengan rasa kesemutan yang cukup sering atau tidak kunjung hilang, serta mati rasa pada satu sisi tubuh.
4. Perubahan Mental
Selain tiga ciri di atas, ciri-ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan perubahan mental, contohnya merasa bingung atau lupa ingatan.
Kesulitan memahami perkataan seseorang serta sulit membaca dan mendengar juga merupakan tanda gejala awal stroke.
Adapun penyebab stroke di usia muda, disebabkan oleh berbagai macam faktor, bisa karena faktor risiko yang diturunkan dalam keluarga keturunan seperti hipertensi ataupun gaya hidup yang tidak sehat.
Berikut ini beberapa faktor penyebab stroke di usia muda yang perlu diketahui:
1. Hipertensi
Meningkatnya tekanan darah merupakan salah satu penyebab stroke.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan rapuhnya dinding pembuluh darah yang dapat berujung pada pecahnya pembuluh darah.
Baca Juga: Sakit yang Biasa Dialami Wanita Saat dan Setelah Hubungan Intim
2. Cedera Kepala
Cedera berat pada kepala juga bisa menjadi salah satu penyebab stroke terjadi di usia muda.
Benturan yang cukup keras pada kepala bisa membentuk gumpalan darah di bagian kepala.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan gegar otak serta mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel darah sehingga dapat berujung menjadi stroke.
3. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit berasal dari kelainan genetik sejak lahir dengan kondisi sel-sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit.
Kondisi tersebut mengakibatkan pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Pasokan darah dan oksigen yang tidak dialirkan secara sempurna terutama ke bagian kepala dapat menyebabkan terjadinya stroke.
Dibutuhkan perawatan medis khusus agar kondisi ini tidak menyebabkan gangguan pada organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Skenario Covid-19 Jadi Endemi Dimulai, Presiden Instruksikan Melakukan Persiapan di Indonesia
4. Kolesterol Tinggi
Gejala stroke juga bisa disebabkan karena kolesterol tinggi. Meningkatnya kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak yang menimbulkan aterosklerosis (sumbatan atau penyempitan pembuluh darah).
Kondisi tersebut memerlukan penanganan secepatnya karena bisa mengakibatkan stroke atau penyakit lainnya seperti penyakit jantung koroner.(*)
Source | : | SiloamHospital-Stroke |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar