Dilansir dari Kompas.com yang mengutip buku ‘Health Secret of Dates’ (2013) oleh Pangkalan Ide, kenaikan gula darah yang terjadi secara tiba-tiba tidak sehat untuk tubuh.
Makanan atau minuman dengan indeks glikemik yang tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak, akan menyebabkan penumpukan gula darah yang dapat berubah menjadi lemak.
Tentunya, kondisi seperti ini bisa menganggu kesehatan tubuh.
Jika ingin mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa, disarankan untuk memilih buah kurma murni.
“Membatalkan puasa dengan air dan kurma murni yang tidak dalam bentuk manisan itu baik. Kurma mengandung serat, mineral, dan antioksidan. Seratnya bisa menahan lonjakan gula tiba-tiba,” kata ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum.
Jika tidak suka kurma atau tidak tersedia, buah ini bisa digantikan dnegan kelapa muda, buah lontar, ataupun kolang-kaling.
Namun, Tan mengingatkan untuk tidak mencampur kelapa muda, buah lontar, atau kolang-kaling dengan sirup maupun pemanis tambahan lain.
Baca Juga: Gejala Gusi Bernanah, Penggemar Makanan Manis Berisiko Mengalaminya
Hidangan alternatif berbuka puasa yang lain, agar kadar gula darah stabil dan antioskidan terjaga adalah sayur dan buah.
“Selama puasa sebaiknya asupan sayur dan buah bisa dipenuhi lima porsi per hari. Sesuai anjuran WHO dan FAO. Ini penting untuk daya tahan tubuh. Ketimbang menjejali perut dengan karbohidrat padahal tubuh tidak sedang kerja keras,” ujarnya.
Selain memperhatikan makanan, minuman saat berbuka puasa pun juga penting. Sebaiknya konsumsi air putih, dibandingkan dengan mimunan manis seperti teh.
Jika ingin makan berat, berikan jeda dari makan berbuka dan lebih baik dilakukan setelah selesai menjalani salat maghrib.
Itulah cara mengonsumsi makanan manis saat berbuka yang tepat, agar tubuh tetap sehat selama menjalani puasa Ramadhan.(*)
Baca Juga: Diet Fruktosa Bisa Berbahaya, Hindari Makanan Ini Untuk Menjaga Sistem Kekebalan
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar