GridHEALTH.id – Bulan Ramadan 2022 sudah semakin dekat, kurang lebih dua minggu lagi.
Sebelum memasuki bulan Ramadan, tidak ada salahnya untuk mengetahui pola makan yang tepat agar tubuh tetap sehat.
Selama menjalani puasa Ramadan, seseorang harus menahan rasa haus dan laparnya, mulai dari terbit hingga terbanamnya matahari.
Saat mendekati waktu berbuka, orang-orang berbondong-bondong mencari makanan manis untuk membatalkan puasanya.
Makanan manis bak menu berbuka puasa yang wajib bagi sebagian orang dan ini berkaitan dengan kadar gula darah dalam tubuh.
Dilansir dari Healthline, gula darah atau yang disebut juga dengan glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Tubuh membentuk gula darah dengan mencerna beberapa makanan menjadi gula yang beredar di aliran darah.
Nah, gula darah inilah yang kemudian digunakan untuk menggantikan energi dan gula darah yang rendah, yang sebelumnya hilang ketika berpuasa.
Lalu, gula yang tidak digunakan sebagai energi, akan disimpan dalam sel agar bisa digunakan saat dibutuhkan.
Baca Juga: Gorengan Menjadi Makanan Buka Puasa, Siapkah dengan 4 Risikonya Ini?
Meskipun berbuka puasa dengan makanan manis memang dianjurkan, tapi pilihan makanan yang dikonsumsi pun tidak boleh sembarangan.
Jenis takjil seperti es buah, es campur, ataupun kolak, sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip buku ‘Health Secret of Dates’ (2013) oleh Pangkalan Ide, kenaikan gula darah yang terjadi secara tiba-tiba tidak sehat untuk tubuh.
Makanan atau minuman dengan indeks glikemik yang tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak, akan menyebabkan penumpukan gula darah yang dapat berubah menjadi lemak.
Tentunya, kondisi seperti ini bisa menganggu kesehatan tubuh.
Jika ingin mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa, disarankan untuk memilih buah kurma murni.
“Membatalkan puasa dengan air dan kurma murni yang tidak dalam bentuk manisan itu baik. Kurma mengandung serat, mineral, dan antioksidan. Seratnya bisa menahan lonjakan gula tiba-tiba,” kata ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum.
Jika tidak suka kurma atau tidak tersedia, buah ini bisa digantikan dnegan kelapa muda, buah lontar, ataupun kolang-kaling.
Namun, Tan mengingatkan untuk tidak mencampur kelapa muda, buah lontar, atau kolang-kaling dengan sirup maupun pemanis tambahan lain.
Baca Juga: Gejala Gusi Bernanah, Penggemar Makanan Manis Berisiko Mengalaminya
Hidangan alternatif berbuka puasa yang lain, agar kadar gula darah stabil dan antioskidan terjaga adalah sayur dan buah.
“Selama puasa sebaiknya asupan sayur dan buah bisa dipenuhi lima porsi per hari. Sesuai anjuran WHO dan FAO. Ini penting untuk daya tahan tubuh. Ketimbang menjejali perut dengan karbohidrat padahal tubuh tidak sedang kerja keras,” ujarnya.
Selain memperhatikan makanan, minuman saat berbuka puasa pun juga penting. Sebaiknya konsumsi air putih, dibandingkan dengan mimunan manis seperti teh.
Jika ingin makan berat, berikan jeda dari makan berbuka dan lebih baik dilakukan setelah selesai menjalani salat maghrib.
Itulah cara mengonsumsi makanan manis saat berbuka yang tepat, agar tubuh tetap sehat selama menjalani puasa Ramadhan.(*)
Baca Juga: Diet Fruktosa Bisa Berbahaya, Hindari Makanan Ini Untuk Menjaga Sistem Kekebalan
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar