GridHEALTH.id - Dalam kasus medis yang langka, para dokter di AS, awal tahun 2022 telah mentransplantasikan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik kepada seorang pria berusia 57 tahun, bernama David Benett.
Pasien menderita penyakit terminal langka yang terkait dengan gangguan jantung. Namun, setelah operasi, pria itu baik-baik saja dan jantungnya juga berfungsi normal.
Menurut laporan, bulan-bulan berikutnya sama sekali tidak ada tanda-tanda penolakan.
Tapi, setelah dua bulan, Benett mulai mengeluh tentang kehilangan kekuatan dan masalah kesehatan lainnya.
Ia mulai mengalami kondisi kesehatan yang buruk, dan dia telah terbaring di tempat tidur selama enam minggu dan terhubung ke mesin yang membuatnya tetap hidup.
Apakah ini karena transplantasi jantung babi yang dimodifikasi? Para ahli telah menyatakan bahwa sejauh ini, tidak ada konfirmasi tentang hal ini.
Menurut beberapa peneliti yang terlibat dalam prosedur xenotransplantasi, transplantasi yang berhasil tidak pernah berarti bahwa itu akan tetap sama untuk jangka waktu yang lama.
Menurut mereka, tantangan utama dalam proses tersebut adalah hambatan imunologis yang mengarah pada penolakan organ babi oleh sistem kekebalan manusia.
Sekarang, pertanyaan yang muncul adalah apakah keberhasilan transplantasi hewan ke manusia tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Hindari Macet, Drone Membawa Paru-paru Untuk Ditransplantasi di Kanada
Baca Juga: 10 Alasan Mengapa Kulit Gatal Tak Terkendali dan Cara Mengatasinya
Menurut para ahli, bukan tidak mungkin, tetapi baru bisa diharapkan setelah 30-40 tahun mendatang.
Source | : | Reuters,Hindustan Times |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar