GridHEALTH.id – Rasa gatal yang berlebihan yang terasa di area organ intim, menjadi salah satu tanda terjadinya infeksi jamur di vagina.
Melansir Mayo Clinic, penyakit infeksi jamur merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada organ intim wanita.
Setidaknya terdapat 3 dari 4 orang wanita yang pernah mengalaminya sekali seumur hidup. Bahkan, ada juga yang pernah merasakannya sebanyak dua kali.
Jamur bernama Candida albicans lah yang menjadi penyebab utama terjadinya infeksi jamur di vagina.
Sebenarnya, sudah ada bakteri dan jamur alami, termasuk Candida, yang hidup di organ kewanitaan. Tapi, sewaktu-waktu keseimbangannya bisa terganggu.
Jumlah jamur candida yang begitu banyak di dalam vagina, dapat menimbulkan penyakit infeksi jamur yang gejalanya seperti berikut ini.
- Gatal dan iritasi di vagina maupun vulva
- Adanya sensasi terbakar, terutama saat berhubungan intima tau buang air kecil
- Vagina terasa sakit dan nyeri
Baca Juga: Waspada Cacing di Kamar Mandi, Bisa Menularkan Infeksi Seksual
- Ruam vagina
- Keputihan yang berbau dan warnanya mirip dengan keju cottage atau encer
Sejumlah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang wanita, tanpa sadar dapat menyebabkan terjadinya infeksi jamur di vagina.
Dilansir dari Wexner Medical, berikut adalah ebebrapa kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit infeksi jamur.
1. Mengonsumsi makanan manis
Gula yang terlalu banyak dalam makanan, dapat menganggu keseimbangan pH di vagina. Sehingga memberikan tempat yang nyaman untuk jamur tumbuh.
Sehingga penyandang diabetes sangat rentan sekali mengalami infeksi jamur di rogan intimnnya. Bahkan dalam beberapa kasus, kondisi ini menjadi tanda awal diabetes.
2. Pakai baju yang sudah kotor terlalu lama
Selesai berenang atau melakukan olahraga yang lainnya, segera ganti baju dan jangan biarkan tubuh basah. Pakaian yang basah dapat menyebabkan jamur tumbuh dengan sempurna.
Baca Juga: 5 Penyebab Paling Sering Bikin Miss V Gatal dan Cara Mencegahnya
Sangat penting untuk mengganti baju sesegera mungkin, apalagi jika bagian di dekat organ kewanitaan sangat basah.
3. Meggunakan pakaian ketat
Memaksakan diri menggunakan pakaian yang ketat, akan menekan selangkangan, sehingga menjadi tempat yang lembab dan disukai oleh jamur untuk berkembang biak.
Pilihlah pakaian yang bisa menyerap keringat, sehingga saat melakukan aktivitas yang berat, keringat bisa menguap dengan cepat.
4. Menggunakan alat kontrasepsi
Menggunakan kontrasepsi yang diminum, seperti pil KB, dapat membuat sel-sel di vagina jadi lebih sensitif.
Sejumlah studi menunjukkan kalau risiko mengalami infeksi jamur akan berkurang, jika sudah dikonsumsi selama bertahun-tahun.
Namun terkadang, alat kontrasepsi berbentuk pil dapat mengubah warna atau tekstur keputihan, sehingga disalah artikan sebagai infeksi jamur.
Jadi, jika merasa tidak yakin dengan kondisi diri sendiri, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah mengalami infeksi jamur atau tidak.
Baca Juga: Penyebab Vagina Gatal Saat Menstruasi Menurut Ahli, Juga Cara Mencegahnya
Source | : | Mayo Clinic,wexnermedical.osu.edu |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar