2. Kista Bartholin
Meskipun jarang, kista Bartholin kadang-kadang juga menyebabkan bibir vagina bengkak. Sering kali disertai dengan gejala kemerahan, nyeri, dan panas jika terinfeksi dan membentuk abses.
Kelenjar Bartholin berada di kedua sisi lubang vagina. Terkadang, saluran di sepanjang salah satu kelenjar dapat tersumbat dan terjadilah penumpukan cairan, yang membentuk kista.
Awalnya kista ini tidak menyakitkan, Namun, saat tumbuh semakin besar, maka akan menimbulkan rasa sakit di vulva ketika wanita duduk, berjalan, atau berhubungan intim.
3. Reaksi alergi
Vagina bengkak juga bisa terjadi akibat reaksi alergi dan bahan kimia sering menjadi pemicunya. Misalnya, penggunaan detergen, sabun, ataupun tampon dan pembalut.
Jika curiga salah satu produk yang digunakan menimbulkan reaksi alergi, maka segera hentikan penggunaannya dan perhatikan selama beberapa waktu apakah pembengkakan mereda.
Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Nyeri saat Hamil dan Cara Tepat Mengatasinya
Selain itu, bisa juga menggunakan antihistamin atau krim glukooritikoid yang dijual bebas untuk mengurangi pembengkakan.
4. Trikomoniasis
Infeksi menular seksual, seperti trikomoniasis, dapat menyebabkan vagina bengkak. Lebih dari tiga juta wanita di seluruh dunia mengalami kondisi ini.
Meskipun kebanyakan kasus trikomoniasis tidak disertai dengan gejala apa pun, tapi beberapa wanita juga mungkin mengalami pembengkakan.
Source | : | Flo Health,Buoy Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar