Setelah korban diurut, kata dia, pelaku Mariah menyarankan
agar korban mengkonsumsi tiga butir garam dan bunga melati sebanyak tujuh buah.
Korban juga diminta menyediakan dua botol air mineral, sebagai syarat pengobatan.
Sigit pun mengatakan, untuk meyakinkan korban hamil, pelaku Teteh dan Mariah melakukan tes kehamilan dengan cara mengambil urine korban.
Tes kehamilan, tidak langsung dilakukan di hadapan korbannya.
Melainkan, di kamar lain agar tidak dilihat korban.
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Ringan Setelah Mendapatkan Vaksin Covid-19 Bisa Meningkatkan Antibodi
Alat tes kehamilan, dicelupkan ke urine milik orang lain yang memang sudah hamil agar muncul tanda garis dua yang menunjukkan positif hamil.
Korban yang sudah ditunjukan hasil positif hamil, baru diminta sejumlah uang sebagai biaya untuk pengobatan yang selama ini dilakukan.
"Setelah dinyatakan positif hamil, para korban ini diminta untuk kontrol," papar Sigit, dilansir dari Tribunnews (29/3/2022).
Tetapi korban tidak boleh kontrol ke tempat lain, melainkan harus di tempat pelaku praktek.
Ternyata, Teteh dan Mariah sudah bekerjasama dengan Dwi yang bertugas menjadi bidan.
Tapi sebenarnya Dwi backgroundnya bukan bidan melainkan perawat.
Dwi ini lah yang bertugas, untuk meyakinkan korban sudah hamil dengan cara melakukan pemeriksaan secara medis.
Untuk diketahui, proses kehamilan tidak sindah janji surga yang dijanjikan 3 penipu di atas.
Seorang bisa hamil, syaratnya harus subur, demikian juga pasangannya. Setelah itu, klik di SINI untuk Informasi selengkapnya prihal cara bisa cepat hamil.(*)
Baca Juga: Tips Aman Divaksin Covid-19 pada Bulan Puasa, Tidak Akan Lemas
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar