Dalam diinginnya udara di Kabupaten Taipei, diriinya menemui pria tua itu yang saat ditemui tengah mengenakan topi wol dengan benang longgar di kepalanya, dan tubuhnya yang lemah meringkuk di dalam selimut.
Saat itu pria renta itu tidak menyadari dirinya sedang merekam.
Kedatangan jurnalis ke panti Jompo tersebut memang atas inisiatif pengelola panti.
Hal ini tidak lain untuk mengungkap keberadaan dimana kedelapan anak pria lansia usia 92 tahun tersebut yang diketahui profesinya sebagai dokter yang sukses.
Pusat perawatan memilih untuk mengambil inisiatif untuk memberitahu media karena berharap melalui kekuatan penyebaran berita, 8 anak orua tua itu dapat memiliki “hati nurani” dan dengan cepat menghubungi pusat perawatan untuk membayar biaya perawatan ayahnya.
Pria lansia tersebut adalah seorang Profesor di sebuah universitas terkemua, dan istrinya meninggal lebih awal.
Karenanya dirinya membesarkan ke delapan anaknya seorang diri hingga semuanya sukses menjadi dokter.
Baca Juga: Cara Cepat Bisa Hamil Berujung Diciduk Polisi, Perawat Ngaku-ngaku Bidan
Perjuangan pria lansir malang tersebut bisa dibilang hingga titik darah penghabisan.
Bagaimana tidak, setelah dirinya pensiun dari pekerjaannya pun masih membantu anak-anaknya.
Saat putra tertuanya ingin memulai bisnis, dirinya selalu mengirimkan uang pensiunnya kepada sang anak.
Melihat kakak tertua selalu mendapat jatah uang dari ayahnya, anak-anaknya yang kemudian menemukan alasan untuk meminta uang kepada ayahnya.
Source | : | hker.life |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar