GridHEALTH.id - Rheumatoid arthritis atau rematik tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tapi juga bisa dialami oleh anak-anak.
Rematik anak-anak dikenal juga dengan nama juvenile idiopathic arthritis (JIA), dilansir dari Johns Hopkins Medicine.
Jenis rematik ini bisa dialami oleh anak-anak usia 16 tahun atau lebih muda dan memengaruhi sendinya.
Namun, berbeda dengan rematik yang dialami oleh orang dewasa, rematik anak-anak bukan penyakit kronis yang bertahan seumur hidup.
Umumnya kondisi ini hanya berlangsung selama 6 minggu, tapi tetap dapat memengaruhi pertumbuhan tulang anak.
Penyebab rematik anak
Tak berbeda jauh dengan rematik dewasa, JIA juga merupakan salah satu penyakit autoimun.
Artinya sistem imun tubuh menyerang sel-sel dan jaringan sehat yang ada di tubuh.
Padahal, seharusnya sistem imun bekerja melawan zat asing yang masuk seperti bakteri atau virus.
Baca Juga: Waktu yang Tepat Memberikan Vitamin C Pada Anak Selama Puasa
Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya rematik anak, misalnya genetik dari keluarga.
Gejala rematik anak
Tanda awal rematik anak kadang-kadang bisa disalah artikan dengan penyakit lain atau bahkan cedera biasa.
Melansir Cedars Sinai Hospital, gejala rematik anak yang perlu diperhatikan di antaranya:
1. Demam tinggi yang terjadi pada sore hari dan tiba-tiba membaik
2. Anak jadi pincang atau mengeluh pergelangan tangan, jari, maupun lututnya sakit
3. Muncul ruam yang hilang dan timbul di satu area tertentu atau menyebar
4. Leher, pinggang, atau sendi yang kaku dan semakin parah pada malam hari
5. Pembengkan sendi tanpa alasan jelas, yang ketika disentuh terasa hangat dan kemerahan
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Ingus, Di antaranya Sering Dimakan Anak
Pengobatan rematik anak
Perawatan yang dilakukan terhadap rematik anak bukan bertujuan untuk mengobati kondisinya, tapi agar nyeri dan peradangannya reda.
Selain itu, perawatan juga dilakukan untuk memperlambat atau mencegah kerusakan sendi dan mengembalikan fungsi normalnya, agar tidak menganggu pertumbuhan anak.
Perawatan rematik anak yang sering dilakukan seperti berikut:
1. Pemberian obat-obatan
2. Terapi fisik, yang dirancang untuk kondisi spesifik anak.
Selama terapi anak akan melakukan latihan gerak untuk melatih fleksibilitas dan melatih daya tahan tubuh.
3. Olahraga rutin yang jenisnya disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan anak. Konsultasikan dulu dengan dokter.
Baca Juga: Cara Menenangkan Bayi Rewel, Pijat 10 Titik di Tubuhnya Berikut Ini
Source | : | Cedars-sinai.org,Johns Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar