GridHEALTH.id - Hari ini demonstrasi besar-besaran mahasiswa di Jakarta digelar Mahasiswa sei Indonesia.
Demonstrasi kali ini dilakukan tepat di Ramadan, dimana saat ini umat Islam menjalankan ibadah puasa.
Jadi pendemo juga aparat bertugas mengamankan aksi demonstrasi yang beragama Islam, saat ini sedang menjalankan ibadah puasa di siang hari.
Puasa, tidak makan dan minum.
Tapi sejatinya puasa Ramadan bukan sebatas menahan rasa haus dan lapar, tapi juga menahan diri juga hawas napsu.
Terlepas dari itu, demonstrasi yang dilakukan saat Ramadan membuat pendemo dan aparat yang bertugas dan menjalanakn ibadah puasa, sangat beriiko mengalami masalah kesehatan.
Masalah kesehatan tersebut adalah dehidrasi.
Bagaimana tidak, saat demonstrasi peserta dan aparat akan berada di bawah terik sinar matahari, dan berada di tengah kerumunan manusia, yang tentunya semakin menjadi saja penguapan cairan tubuh.
Apalagi mahasiswa yang melakukan demonstrasi tentu tidak diam, mereka long march, berbicara, bahkan berteriak-teriak.
Dehidrasi Saat Ibadah Puasa
Kondisi itu semakin membuat risiko dehidrasi menjadi semakin besar dan parah.
Asal tahu saja, mereka yang menjalani puasa, tidak banyak melakukan akitivitas fisik sekali pun mempunyai risiko dehidrasi ringan.
Untuk diketahui, dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kita kekurangan cairan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Puasa, jika dilakukan dengan tepat, biasanya tidak menyebabkan dehidrasi meskipun kita tidak minum apa pun selama berjam-jam.
Namun, hal-hal berikut ini bisa memicu dehidrasi parah saat puasa.
• Beraktivitas fisik berat, misalnya olahraga
• Diare
• Muntaber
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Untuk Membentuk Bahu Kokoh dan Kencang
• Berkeringat karena berada di bawah terik matahari atau di ruangan panas
• Muntah-muntah, misalnya karena mabuk perjalanan
• Tidak makan atau minum apa pun saat sahur dan sebelum tidur di malam hari
• Mengidap diabetes
• Orang lanjut usia (lansia).
Jika dehidrasinya ringan saat puasa, biasanya tak begitu berbahaya bagi kesehatan.
Akan tetapi, dehidrasi sedang hingga serius atau parah sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa kita.
Gejala dehidrasi saat puasa
ada sebelas tanda dehidrasi saat puasa yang berbahaya dan mungkin mengancam nyawa.
Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Bawang Hitam, Kontrol Gula Darah Hingga Jaga Jantung
Kita perlu membatalkan puasa dan segera cari bantuan medis bila kita atau orang terdekat mengalami gejala-gejala berikut.
1. Linglung dan tidak bisa berpikir
2. Kulit tidak balik lagi seperti semula setelah dicubit
3. Napas memburu
4. Jantung berdebar
5. Demam
6. Meracau atau mengigau
7. Pusing ketika bangkit dari tempat duduk, tapi pusingnya tak kunjung hilang
8. Tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam
9. Denyut nadi lemah
Baca Juga: Berat Badan Naik Saat Berpuasa? Ternyata 4 Hal Ini Penyebabnya
10. Kejang
11. Hilang kesadaran.
Bila kita mengalami dehidrasi yang cukup parah, sebaiknya segera cari layanan kesehatan darurat.
Bila kasus dehidrasi tak segera ditangani, Anda berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal dan penyakit batu ginjal.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan gangguan pencernaan, misalnya sembelit.
Dalam kasus yang ekstrem, dehidrasi bisa menyebabkan hilang kesadaran (pingsan) atau bahkan kematian.(*)
Baca Juga: 1 Dari 5 Pasien Covid-19 Alami Mata Kering, Ini Gejala yang Sering Terjadi
Source | : | RSISurabaya-dehidrasi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar