Pemakaian minyak untuk menggoreng pun maksimal dua kali pemakaian. Minyak yang sudah dipakai berkali-kali biasanya memiliki proporsi lemak jenuh yang akan memperburuk kondisi pembuluh darah.
"Memasak dengan kuah santan juga tidak dianjurkan, karena santan mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan lemak di pembuluh darah," papar dokter Etisa.
Jika di tengah-tengah puasa tekanan darah semakin meninggi, maka perbanyak konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat tinggi yang bisa mengurangi tekanan darah.
Pilihlah buah yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, jeruk, apel, juga pepaya. Kalium dalam buah juga bisa digunakan untuk mengontrol kadar tekanan darah.
Baca Juga: Diabetes Gestasional, Ini Standar HbA1C yang Disyaratkan Dokter Selama Kehamilan
Penyandang hipertensi harus rutin mengontrol tekanan darahnya. Selama tekanan darah masih berkisar di angka 140/90 mmHg, maka puasa masih bisa terus dilanjutkan.
Pola makan yang serampangan, kurang olahraga, kurang tidur dan stres, adalah faktor-faktor yang bisa memperburuk tekanan darah. "Namun selama tidak ada keluhan pusing, mual, muntah, kepala berputar, maka penyandang hipertensi masih bisa tetap menjalankan ibadah puasa," pungkas Etisa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Puasa Sehat untuk Penderita Hipertensi, Perbanyak Sayur dan Cek Tensi Rutin", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/20/164500365/tips-puasa-sehat-untuk-penderita-hipertensi-perbanyak-sayur-dan-cek-tensi?page=all.
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar