GridHEALTH.id - Selama bulan puasa Ramadan, umat Islam yang sehat jasmani dan rohani menjalankan puasa satu bulan. Puasa selama Ramadan termasuk menahan diri dari minum dan makan antara matahari terbit dan terbenam.
Umat Islam yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang dan ingin berpuasa mungkin perlu menyesuaikan dosis obatnya dengan dokter mereka.
Mereka yang melakukan pengobatan jangka panjang bahkan tak boleh putus obat seperti penyandang diabetes, penyandang hipertensi, punya penyakit autoimun perlu berhati-hati dengan hal ini.
Caranya adalah memberi tahu dokter terlebih dulu sehingga mereka dapat memberi saran apakah kita boleh menjalankan puasa dan tetap menjaga asupan obat yang diresepkannya.
Manfaat mendiskusikan jadwal pengobatan sebelum Ramadan adalah:
- Penyesuaian terhadap pengobatan dan terapi dapat dilakukan
- Efek samping dan kegagalan pengobatan, karena penggunaan obat yang tidak tepat, dapat dihindari.
Apa yang harus dilakukan ketika kita perlu minum obat selama Ramadan?
1) Jika menderita penyakit akut (mendadak) dan harus minum obat;
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Nyeri Lutut Tidak Merespons Pengobatan
Baca Juga: 1 dari 3 Orang Dewasa Punya Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari, Ini Gejala Dini Untuk Mengenalinya
Jika memiliki penyakit akut (mendadak) seperti Covid-19, flu atau demam selama Ramadan, kita tidak diwajibkan untuk berpuasa pada hari-hari kita sakit dan dalam pengobatan.
Source | : | WebMD,Harvard Medical School |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar