GridHEALTH.id - Telur setengah matang sering disajikan bersama mie instan atau nasi goreng.
Banyak orang yang menyukai makan telur setengah matang dan sama sekali tidak mempermasalahkan kuning telur yang kerap membasahi makanan.
Meskipun enak dan dapat menguggah selera makan, tapi lebih baik kurangi mengonsumsi telur setengah matang.
Telur setengah matang dikaitkan dengan infeksi Salmonella, bakteri yang bisa hidup di cangkang telur.
Bakteri ini bisa masuk ke dalam telur jika saat dipecahkan ada potongan kecil cangkang yang masuk ke wadah.
Risikonya akan meningkat jika saat akan menyingkirkan potongan cangkang, telur dituang ke potongan cangkang yang masih utuh berkali-kali.
Dilansir dari laman CDC, orang yang mengonsumsi telur setengah matang dan mengalami infeksi Salmonella, biasanya akan mengalami diare, demam, dan kram perut.
Gejala tersebut biasanya mulai muncul 6 jam hingga 6 hari setelah pertama kali terinfeksi.
Jika sudah menunjukkan tanda-tanda, gejala infeksi salmonella dapat bertahan selama 4 sampai 7 hari.
Baca Juga: Anak-anak di Inggris Alami Infeksi Salmonella, Apa Bahayanya?
Kebanyakan orang sembuh dengan sendirinya tanpa minum obat apapun.
Namun, jika mengalami infeksi yang cukup parah, maka akan diberikan antibiotik.
Sangat jarang sekali bakteri Salmonella menyebar ke dalam aliran darah dan menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.
Melansir Australian Eggs, orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah seperti anak-anak, dan lansia tidak diperbolehkan makan telur setengah matang.
Namun, karena telur salah satu makanan yang penting karena mengandung mineral dan protein yang tinggi, anak-anak hingga lansia tetap harus memakannya.
Hanya saja, telur harus dimasak hingga matang untuk mengurangi risiko terjadinya keracunan makanan.
Selain dengan memasaknya hingga matang, infeksi Salmonella akibat telur juga bisa dihindari dengan melakukan beberapa hal berikut:
1. Segera makan masakan yang mengandung telur setelah disiapkan.
2. Jika masih ingin disimpan, segera masukkan ke dalam lemari es. Apabila dibiarkan berlama-lama berada di suhu ruang, maka akan jadi tempat nyaman untuk bakteri tumbuh.
Baca Juga: Infeksi Saluran Pencernaan, 3-6 juta Anak Meninggal Setiap Tahun
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah memegang telur mentah sehingga tidak ada risiko bakteri pindah dari cangkang ke makanan lain di dapur.
4. Jika ada cangkang telur yang jatuh ke telur yang sudah dipecahkan, lebih baik segera membuangnya.
5. Simpan telur yang masih utuh di dalam lemari es atau tempat karton.
Cara ini dilakukan agar telur tetap segar lebih lama dan memungkinkan kita untuk bisa memeriksan tanggal terbaik penggunaan di kemasan.
6. Buang telur yang sudah melewati tanggal terbaik penggunaan.
Meskipun telur setengah matang enak untuk dimakan, tapi lebih baik memasaknya hingga matang agar tidak mengalami infeksi salmonella.(*)
Baca Juga: 6 Pilihan Makanan untuk Meredakan Kecemasan, Salah Satunya Telur
Source | : | CDC,Australian Egg |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar