GridHEALTH.id - Bahaya mikroplastik bagi alam, makhluk hidup dan manusia sudah disuarakan sejak beberapa tahun lalu sebelum pandemi Covid-19.
Tapi sayang, suara mengenai bahaya mikroplastik seolah hanya menjadi perhatian saat event peringatan hari bumi.
Imbas dari pemberitaan, edukasi informasi, seolah tidak ada jejaknya di kehidupan nyata.
Buktinya, sampah plastik semakin menggunung, cemaran sampah plastik semakin menggila, bahkan pendukung kemasan plastik sekali pakai banyak datang dari orang terpandang dan selebritis.
Memang bahaya mikroplastik tidak instan, saat itu membuang sampah plastik, efek kesehatannya besok terasa. Tidak... tidak seperti itu.
Efek kesehatan akibat cemaran mikroplastik akan seperti bola salju, bergulir terus seiring tidak ada kesadaran dari masyarakat, hingga akhirnya memebesar dan boom, merugikan masayarakat.
Nah, tah kah saat ini mikroplastik sudah ditemukan di paru-paru manusia. Malah, dilansir dari The Guardian, partikel ditemukan hampir di semua sampel yang dianalisis.
Hal ini jelas menandakan, prediksi ilmuan mengenai mikroplastik benar dan menjadi kenyataan.
PET Salah Satu Partikel Plastik yang Ditemukan Dalam Paru-paru Manusia
Baca Juga: Masuki Minggu Kedua Total Lockdown, Warga Shanghai Frustasi Saling Berteriak dari Jendela Apartemen
Para ilmuwan mengatakan dengan polusi mikroplastik di mana-mana mengakibatkan manusia tidak dapat terhindar dari paparannya.
Maka dari itu ada peningkatan kekhawatiran mengenai bahaya terhadap kesehatan.
Dalam penelitian ini sampel diambil dari jaringan 13 pasien yang menjalani operasi.
Hasilnya mikroplastik ditemukan pada 11 sampel jaringan paru-paru.
Partikel yang paling umum adalah polypropylene, digunakan dalam kemasan plastik dan pipa, dan PET, digunakan dalam botol.
Dua penelitian sebelumnya telah menemukan mikroplastik pada tingkat yang sama tinggi di jaringan paru-paru.
Kala itu sampel diambil selama otopsi. Penyakit juga timbul pada pekerja yang terpapar mikroplastik tingkat tinggi.
Untuk diketahui, sebelum mikro plastik ditemukan pada paru-paru manusia, pada Maret 2022, mikroplastik terdeteksi dalam darah manusia untuk pertama kalinya.
Menunjukkan partikel dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh dan dapat bersarang di organ.
Baca Juga: Satu Dosis Vaksin HPV Ampuh Mencegah Kanker Serviks, Hasil Studi
Efek Mikroplastik Pada Kesehatan Manusia
Efeknya terhadap kesehatan masih belum diketahui pasti.
Tetapi para peneliti merasa khawatir karena mikroplastik menyebabkan kerusakan sel manusia di laboratorium.
Partikel polusi udara yang sudah diketahui masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.
“Kami tidak menyangka akan menemukan jumlah partikel terbanyak di bagian bawah paru-paru, atau partikel dengan ukuran yang kami temukan,” kata Laura Sadofsky dari sekolah kedokteran Hull York di Inggris, penulis senior studi tersebut.
Laura mengaku terkejut karena saluran udara lebih kecil di bagian bawah paru-paru.
Dia dan tim menduga partikel seukuran itu akan disaring atau terperangkap sebelum masuk di bagian tersebut.
“Data ini memberikan kemajuan penting di bidang polusi udara, mikroplastik, dan kesehatan manusia,” katanya.
Informasi tersebut dapat digunakan untuk menciptakan kondisi yang realistis bagi eksperimen laboratorium untuk menentukan dampak kesehatan.
Baca Juga: Jangan Minum Teh atau Kopi Bersamaan Dengan 5 Makan Ini, Risikonya Bisa Fatal
Ukuran Partikel Mikroplastik
Penelitian telah dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment dengan judul Detection of microplastics in human lung tissue using μFTIR spectroscopy.
Para ahli menganalisis partikel hingga ukuran 0,003 milimeter.
Mereka menggunakan spektroskopi untuk mengidentifikasi jenis plastik.
Selain itu, mereka juga menggunakan sampel kontrol untuk memperhitungkan tingkat dasar kontaminasi.
Berdasarkan keterangan dari laman Hull York Medical School, diketahui jaringan paru-paru dikumpulkan dari prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien yang masih hidup.
Tindakan medis itu bagian dari perawatan medis rutin mereka. Kemudian disaring untuk melihat apa yang ada.
Total ada 39 mikroplastik yang ditemukan dalam studi ini.
11 mikroplastik ditemukan di bagian atas paru-paru, tujuh di bagian tengah.
Baca Juga: Diburu Selama Ramadan, Apa Saja Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan?
Lalu sebanyak 21 mikroplastik di bagian bawah paru-paru yang merupakan temuan yang tidak terduga.
Sebelumnya, sebuah studi di Brasil 2021 lalu pada sampel otopsi menemukan mikroplastik pada 13 dari 20 orang yang dianalisis.
Usia rata-ratanya sampel dalam studi ini lebih tinggi daripada yang dinilai oleh penelitian Sadofsky. Didapati polietilen, yang digunakan dalam kantong plastik, adalah salah satu partikel yang paling umum.
Sejumlah besar sampah plastik dibuang ke lingkungan, dan mikroplastik mencemari seluruh planet, Mulai dari puncak Gunung Everest hingga lautan terdalam.
Asal tahu saja, mikroplastik telah ditemukan di plasenta wanita hamil, dan tikus hami, mereka melewati paru-paru dengan cepat ke jantung, otak, dan organ janin lainnya.(*)
Baca Juga: Jika Ingin Ikut Mudik Lebaran, Anak Usia 6-17 Tahun Wajib Tes Covid-19
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar