GridHEALTH.id - Makan sahur sudah menjadi kebiasaan umat muslim sebelum menjalankan ibadah puasa.
Dilansir dari laman islam.nu.or.id (15/1/2019), para ulama sepakat bahwa hukum sahur adalah sunnah.
Ini karena sahur menunjang kekuatan seseorang untuk melaksanakan puasa.
Sebagaimana orang yang ingin kuat shalat malam (tahajjud), maka siangnya disunnahkan tidur sebentar sebelum dzuhur yang biasa disebut qailulah.
RAsulullah SAW bersabda:
“Berusahalah mencari pertolongan dengan makan sahur untuk puasa siang hari kalian dan dengan melalui perantara tidur qailulah supaya kuat menjalankan ibadah shalat malam.” (HR Hakim)
Di Indonesia, makan sahur umumnya dilaksanakan mendekati waktu subuh atau sekitar pukul 03.00-04.00.
Namun, bagaimana jika makan sahur dilakukan sebelum waktu tersebut atau sebelum tengah malam?
Secara umum di Indonesia, tengah malamnya adalah sekitar pukul 00.00 karena waktu maghrib sekitar pukul setengah enam petang.
Baca Juga: Jangan Berlebihan, Ini Porsi Nasi yang Ideal Saat Makan Sahur
Sedangkan waktu terbitnya matahari sekitar pukul setengah enam pagi juga.
Syekh Ibrahim Al-Baijuri menyatakan, sahur yang dilaksanakan sebelum melewati tengah malam tidak mendapatkan kesunnahan karena waktu sahur dibatasi mulai tengah malam.
Sedangkan jika sebelum tengah malam tidak dinamakan makan sahur.
“Waktu sahur masuk mulai tengah malam. Makan sebelum waktu tersebut tidak dinamakan sahur. Dengan demikian tidak mendapatkan kesunnahan.” (Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, [Darul Kutub al-Islamiyah, Jakarta, 2018], juz 1, halaman 564).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa waktu sahur dimulai dari tengah malam sampai fajar shadiq.
Makan yang dilakukan sebelum tengah malam tidak dinamakan sahur, dengan demikian itu tidak akan mendapatkan kesunahan sahur sendiri.
Sementara jika ditilik dari sisi medis, makan sahur sebelum waktunya mungkin tidak akan berdampak serius.
Hanya saja, ada risiko kecil yang memang dapat dialami nantinya.
Hal itu seperti dikatakan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Arti Indira MGz, SpGK, yang dilansir dari TribunRamadan (25/4/2020).
Baca Juga: Diungkap Ahli Urologi, Ternyata Ini Penyebab Sering Kencing Setelah Sahur
Menurut Arti, kita sebaiknya tidak memajukan jam sahur jadi sebelum tidur dan lebih baik sahur sesuai dengan waktunya.
Alasannya adalah sahur merupakan energi utama saat berpuasa dan apabila sahur sebelum tidur jadinya tubuh lebih cepat merasa lapar dibanding yang sahurnya sesuai waktu.
"Sahur sedekat mungkin dengan jam imsak, karena ada jeda sekitar 14 jam berpuasa yang modalnya didapatkan saat sahur untuk persiapan kita seharian," kata dr. Arti.
Kemudian kalau sahur dengan memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan begitu juga saat berbuka malah bisa mendapar keuntungan berat badan bisa menurun.
Saat puasa tubuh selama 14 jam tidak menerima makanan, saat itulah organ pada tubuh lebih banyak melakukan detoksifikasi dan pembakaran lemak.
"Puasa itu menurunkan berat badan kalau dengan benar, jangan sahur terlalu jauh dari imsak nanti tubuh tidak cukup mempunyai modal energi seharian," pungkas Arti.(*)
Baca Juga: Hati-hati, Makanan yang Dipanaskan Kembali Untuk Santap Sahur Bisa Sebabkan Kondisi Ini
Source | : | Islam.nu.or.id,TribunRamadan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar