Solusi Pengendalian Penggunaan Tembakau
Mengenai tembakau alternatif, Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (UNPAD), Ardini Raksanagara mengatakan, “Dari beberapa jurnal sudah dibuktikan bahwa produk tembakau alternatif mampu mengurangi bahaya kesehatan. Jadi, sebetulnya perlu ditekankan bahwa produk ini baik dimanfaatkan bagi yang mau mengurangi bahaya terhadap kesehatannya,” tegas Ardini.
Dengan potensi tersebut, Ardini berharap pemerintah bisa mendukung penggunaan produk tembakau alternatif.
Sebagai langkah awal, pemerintah bisa melihat hasil kajian ilmiah yang sudah dilakukan akademisi maupun universitas, baik dari dalam dan luar negeri.
Selanjutnya, pemerintah perlu mendorong kajian lokal dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan denganindustri produk tembakau alternatif.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Kanker Perut, Segera Periksakan ke Dokter Jika Sering Alami 4 Gejala Ini
“Perlu penelitian bersama-sama. Setelah itu sosialisasikan bahwa manfaat dari produk tembakau alternatif ini akan menjadi salah satu pilihan bagi perokok yang ingin berhenti merokok dan perlu juga testimoni sosial,” papar Ardini, dikutip dari Suara.com (14/04/2022).
Pendapat yang sama disampaikan juga oleh, Wakil Ketua Yayasan Manusia Welas Asih (MAWAS), Dimas Syailendra.
Menurutnya, pemanfaatan produk tembakau alternatif perlu dukungan multipihak.
Jika tidak, prevalensi merokok akan semakin meningkat dan menambah beban kesehatan publik.
“Akan ada beban sosial dan ekonomi yang harus kita tanggung untuk mengatasinya,” jelas Dimas.
Apalagi, dia meneruskan, prevalensi merokok di Indonesia sudah menyentuh angka 65 juta jiwa.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar