GridHEALTH.id - Demi terhindar dari dehidrasi saat puasa penting bagi kita untuk minum cukup air saat sahur.
Menurut laman cdc.gov (16/3/2022), dengan minum air putih, kita bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas yang dijalankan sehari-hari
Minum air putih juga dapat mencegah dehidrasi.
Kondisi ini diketahui dapat menyebabkan pikiran tidak jernih, mengakibatkan perubahan suasana hati, menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas, dan menyebabkan konstipasi hingga batu ginjal.
Selain itu, cukup minum air putih juga bermanfaat untuk menjaga suhu normal, melumasi bantalan sendi, melindungi sumsum tulang belakang dan jaringan sensitif lainnya.
Serta membuang kotoran melalui buang air kecil, keringat, dan buang air besar.
Berbicara mengenai minum air saat sahur, baiknya kita memilih air hangat ketimbang air dingin atau es.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Stella Metsovas, pakar ilmu pangan dan nutrisi, kepada Medical Daily (14/4/2014).
Lantas kenapa minum air hangat saat sahur lebih baik ketimbang minum air dingin?
Baca Juga: Untuk Membatalkan Puasa Lebih Baik Makan Kurma atau Minum Air Putih?
Ketika minum air, biasanya air dingin lebih dipilih dibanding air hangat.
Namun menurut Stella, minum air hangat di pagi hari seperti saat sahur secara rutin justru dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi tubuh.
Mulai dari memulihkan tubuh, menyediakan tenaga bagi pencernaan, dan mengurangi sisa metabolisme yang dapat menumpuk dalam sistem kekebalan tubuh.
Karenanya minum air hangat pada saat sahur tentu mampu meningkatkan ketahanan tubuh untuk menghadapi hari saat berpuasa.
Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat yangbisa didapat dari minum air putih hangat di pagi hari:
1. Membersihkan usus
Satu cangkir air hangat di pagi hari akan membantu tubuh untuk mengeluarkan racun.
Air dan cairan lain dapat meleburkan makanan di perut dan menjaga siistem pencernaan tetap stabil.
Air hangat bahkan mampu mempercepat dan memudahkan proses pencernaan.
Baca Juga: Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Saat Berpuasa, Ternyata Begini Aturannya
Sebaliknya, mengonsumsi air dingin sebelum atau sesudah makan dapat membekkan minyak pada makanan yang dikonsumsi dan menimbulkan penumpukan lemak.
2. Mencegah sembelit
ketika menjalani puasa, tentunya kondisi perut yang sehat sangat mendukung lancarnya beribadah.
Meminum air hangat pada perut yang masih kosong dapat membantu meningkatkan kinerja gerak usus bagian bawah dan mencegah sembelit.
Hal ini terjadi bersamaan dengan proses pencernaan yang menjadi lebih mudah dengan bantuan air hangat.
Saat mengalami sembelit pun, air hangat membantu mengembalikan keadaan perut menjadi normal.
3. Mengurangi rasa sakit
Air hangat dianggap sebagai obat rumahan yang paling ampuh dan alami.
Dengan suhu yang hangat cenderung panas, air dapat meringankan nyeri perut dan sakit kepala.
Hal ini karena air hangat memiliki efek menenangkan pada perut sehingga mampu dengan cepat meredakan kream perut atau kejang otot.
4. Mengurangi berat berlebih
Saat dalam program diet, meminum segelas air hangat sebelum makan di pagi hari dapat membantu menurunkan berat badan.
Hal serupa juga baik dilakukan saat kita berpuasa.
Meski tidak makan selama setangah hari penuh, asupan makanan yang berlebih ketika buka dan sahur meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Dengan meminum air putih hangat saat sahur, hal ini dapat dihindari.
Air hangat akan menaikkan temperatur tubuh dan memungkinkan tubuh untuk membakar kalori.
5. Melancarkan sirkulasi darah
Ketika mengonsumsi air hangat, tumpukan lemak dalam tubuh luruh bersama dengan timbunan di sistem saraf.
Reaksi ini mendorong keluar racun-racun yang tersebar di tubuh dan memperbaiki sirkulasi darah.
6. Mencegah penuaan dini
Penuaan dini dapat dicegah dengan rutin meminum segelas air hangat.
Keberadaan racun di tubuh dapat menyebabkan penuaan terjadi lebih cepat, namun air hangat dapat membuang racun tersebut dari dalam tubuh.
Air hangat juga memperbaiki sel kulit dan meningkatkan kelenturan kulit.(*)
Baca Juga: 3 Hal Menakjubkan Ini Bisa Dirasakan Tubuh Jika Minum Air Putih Saat Buka Puasa
Source | : | Medicaldaily.com,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar