GridHEALTH.id – Imunisasi merupakan langkah yang dilakukan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, dengan cara memasukkan vaksin.
Vaksin yang sudah dimasukkan ke dalam tubuh, nantinya akan membuat sistem pertahanan tubuh bereaksi dan membentuk antibodi.
Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, secara global vaksinasi telah menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah kasus tiga juta kematian per tahunnya.
Agar seluruh anggota masyarakat terlindungi, imunisasi dilakukan tidak hanya pada anak-anak, tapi juga orang dewasa.
Vaksinasi wajib anak
Vaksinasi wajib anak terbagi dalam 14 antigen, yang tediri dari beberapa jenis imunisasi berikut ini:
1. Vaksin hepatitis B : Diberikan saat bayi berusia 1 bulan, sebanyak 4 kali dengan, sebelum usianya 6 bulan.
2. Vaksin BCG : Dilakukan untuk melindungi bayi dari penyakit saluran pernapasan seperti tuberkulosis, yang diberikan saat usianya 1 bulan.
3. Vaksin Polio : Imunisasi wajib yang bisa dilakukan dengan cara oral maupun injeksi. Diberikan kepada anak-anak ketika mereka berusia 0 atau 1, 2, 3, dan 4 bulan dengan interval minimal 4 minggu.
Baca Juga: Mengenal Jenis Vaksin Kanker, Ini yang Tengah Disiapkan Menkes Budi Jadi Vaksin Wajib
4. Vaksin DPT-HB Hib: Perlindungan bagi anak dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksinasi DPT-HB Hib dilakukan saat anak berusia 2 bulan dan diberikan sebanyak 3 kali, dengan interval empat minggu.
5. Vaksin Campak, Mumps, dan Rubella (MMR): Vaksin MMR diberikan saat buah hati berusia 9 bulan dan diulangi lagi, ketika sudah berumur 18 bulan untuk meningkatkan efektivitasnya.
6. Vaksin Pneumokokus (PCV): Imunisasi wajib anak yang bertujuan mencegah infeksi Streptococcus pneumoniae. Diberikan saat anak berusia 2 bulan dan diulang ketika umurnya 4 dan 6 bulan, dengan interval 4-8 minggu.
7. Vaksin Rotavirus: Vaksinasi untuk mencegah peradangan pada saluran pencernaan, yang dilakukan saat bayi berusia 6-14 minggu, dengan batas akhir umur 8 bulan.
8. Vaksin Varisela: Vaksin varisela dilakukan untuk mencegah campak air, yang diberikan kepada anak berusia 1 tahun. Tapi, lebih ideal dilakukan sebelum anak masuk sekolah dasar.
9. Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Imunisasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh nyamuk yang menyebarkan virus Japanese Encephalitis. Imunisasi dilakukan saat anak berusia 12 bulan dan diulang 1-2 tahun berikutnya.
10. Vaksin Hepatitis A: Imunisasi ini juga dilakukan untuk mencegah hepatitis. Diberikan kepada anak saat usianya 2 tahun dan dilakukan sebanyak 2 kali, dengan jeda 6 bulan.
11. Vaksin Influenza: Pemberian vaksin influenza bisa dilakukan saat bayi berusia 6 bulan. Imunisasi ini bisa dilakukan kapan saja, tapi sebaliknya diulang setiap satu tahun sekali.
12. Vaksin Tifoid: Imunisasi yang dilakukan untuk mencegah infeksi salmonella typhii. Pemberian vaksin tifoid dilakukan setiap tiga tahun sekali, saat anak berusia 2 tahun.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Efek Samping Vaksin Kanker yang Akan Menjadi Vaksin Wajib
13. Vaksin Human papillomavirus: Pemberian vaksin HPV (human papillomavirus) dilakukan kepada anak-anak yang berusia 9-14 tahun. Diberikan sebanyak dua kali, dengan jeda 6-12 bulan.
14. Vaksin Dengue: Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah anak-anak dari penyakit demam berdarah. Pemberian vaksinasi idealnya dilakukan saat anak berusia 9-16 tahun.
Vaksinasi wajib dewasa
Adapun vaksinasi yang wajib dilakukan oleh orang dewasa adalah sebagai berikut:
1. Vaksin influenza: Diberikan terutama kepada kelompok yang rentan mengalami infeksi akibat virus influenza, seperti ibu hamil, orang dengan penyakit kronis, lansia, dan tenaga kesehatan. Dilakukan setiap satu tahun sekali.
2. Vaksin hepatitis A dan B: Imunisasi untuk mencegah peradangan hati akibat virus hepatitis A dan B. Dilakukan sebanyak 3 kali, dengan jeda 1-5 bulan.
3. Vaksin Tdap: Mencegah terjadinya tetanus dan difteri. Diberikan pada orang berusia 18-64 tahun, sebanyak 1 dosis dan diulang setiap 10 tahun.
4. Vaksin HPV: Mencegah penyakit seperti kanker serviks atau kanker penis. Pada wanita dewasa, sebaiknya diberikan sebelum berusia 26 tahun dan pria di bawah 21 tahun.
5. Vaksin meningitis: Vaksinasi untuk mencegah peradangan di selaput otak dan saraf tulang belakang. Bisa diberikan saat seseorang berusia 18 tahun.(*)
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Vaksin Influenza Kita Perlukan Setiap Tahun
Source | : | idai.or.id,sehatnegeriku.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar