GridHEALTH.id - Makan seharusnya membuat perut terasa kenyang dan tubuh berenergi.
Akan tetapi, beberapa orang malah merasa mual dan ingin muntah setelah perutnya diisi makanan.
Rasa mual ini bisa muncul beberapa menit atau jam setelah makan, serta terasa seperti ada yang tersangkut di tenggorokan.
Ahli gastroenterologi Christine Lee, MD, mengatakan bahwa ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mual setelah makan.
Beberapa di antaranya berkaitan dengan stres, alergi makanan, ataupun keracunan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab perut sering mual setelah makan.
1. Infeksi bakteri atau virus
Mual setelah makan menjadi salah satu reaksi saat terdapat bakteri atau virus yang menyerang saluran cerna dan menyebabkan infeksi.
Seseorang yang terinfeksi mungkin akan merasakan mual selama satu atau dua hari, yang bisa disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Baca Juga: Menu Buka Puasa yang Disarankan Saat Mual dan Kembung Datang
2. Stres dan cemas
Tubuh mempunyai reaksi tersendiri saat sedang stres dan merasa cemas. Alasan seseorang merasakan gejala fisik seperti mual, karena otak dalam keadaan waspada.
Kondisi ini juga membuat dirilisnya hormon stres ke dalam aliran darah yang memaksa tubuh untuk bereaksi, salah satunya dengan mual.
3. Alergi makanan
Setaip orang memliki reaksi alergi yang berbeda-beda. Dalam kebanyakan kasus, seseorang yang mengalami alergi makanan pertama kali akan merasakan gejala ringan.
Namun, lama-kelamaan reaksi alergi yang ditimbulkan akan lebih intens. Beberapa reaksi alergi makanan di antaranya muncul ruam, pembengkakan, hingga mual setelah makan.
4. Asam lambung
Asam lambung bisa naik dalam waktu singkat setelah makan, terutama jika mengonsumsi makanan pemicunya.
Heartburn yang dirasakan di dada dan tenggorokan, terkadang menyebabkan seseorang mual.
Baca Juga: Penyebab Asam Lambung Naik Saat Puasa dan Cara Mencegahnya
Asam lambung terjadi ketika ada asam dalam jumlah besar yang naik ke kerongkongan dan menetap di sana.
5. Sindrom iritasi usus (IBS)
Saat mengalami sindrom iritasi usus besar, menyebabkan feses tidak bisa bergerak di usus.
Kondisi ini juga bisa membuat makanan yang dikonsumsi mungkin bergerak terlalu cepat atau bahkan melambat.
Jika kondisinya makin serius, seseorang akan merasakan mual setelah makan, karena perut tidak kosong sepenuhnya.
6. Diabetes
Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah, dapat membuat penyandang diabetes merasa mual usai makan.
Jika diabetes yang diderita sudah berlangsung lama, mual bisa menjadi tanda dari gastroparesis.
Ini artinya perut tidak berfungsi dan bergerak seperti seharusnya, serta proses mencerna makanan jadi lebih lambat.(*)
Baca Juga: Mengatasi Mual Muntah dengan Perawatan Rumahan, Salah Satunya Tetap Terhidrasi
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar