GridHEALTH.id – Kuku panjang kerap dianggap lebih cantik dan elegan. Sehingga tidak heran, sejumlah orang rela memanjangkannya secara alami dan ada juga yang memasang kuku palsu.
Meskipun memang terlihat indah, terutama ketika sudah diberikan nail art, membiarkan kuku panjang bisa jadi bumerang sendiri.
Seorang profesor biologi di American University, Jeffrey Kaplan mengatakan, kuku yang panjang dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Tak tanggung-tanggung, jumlah bakteri yang bisa hidup dan berkembang di balik kuku yang panjang jumlahnya cukup banyak.
“Semakin panjang kuku, semakin banyak area permukaan yang bisa ditumbuhi mikroorganisme. Penelitian telah menemukan 32 bakteri berbeda dan 28 jamur berbeda di bawah kuku,” kata Jeffrey, dikutip dari USA Today Senin (25/04/2022).
Menurutnya, bakteri dan jamur bisa hidup di jenis kuku panjang apapun, baik yang palsu maupun alami.
Sebuah studi menemukan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), bakteri yang kebal terhadap antibiotik dan bisa menyebabkan orang yang terinfeksi harus dirawat inap, di balik sampel kuku yang diteliti.
Selain itu, ditemukan juga beberapa bakteri yang ada di kulit di bawah kuku, seperti staphylococcus yang bisa menyebabkan infeksi.
“Anda bisa mentransfer bakteri di kuku ke sistem tubuh dengan cara menggaruk, gigit kuku, menyentuh hidung, atau menghisap jari,” jelas Jeffrey Kaplan.
Baca Juga: Risiko Dibalik Penggunaan Kuku Palsu yang Cantik, Tidak Banyak yang Menyadarinya
Dia mengatakan, hal terburuk yang bisa tejadi akibat bakteri dan jamur tersebut adalah infeksi kuku, yang bukan cuma membahayakan nyawa, tapi juga merusak kuku.
Melansir laman CDC, risiko adanya bakteri dan jamur di kuku disebabkan oleh jumlah kotoran yang ditampung di kuku.
Source | : | USA Today,CDC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar