GridHEALTH.id - Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya.
Sampai 2016 baru terdapat 9.121 pasien thalassemia mayor di Indonesia, akan tetapi sebenarnya masih banyak yang belum terdeteksi dan mendapat pengobatan optimal.
Seseorang menyintas thalassemia atau tidak bisa dilihat dari ciri berikut:
* Memiliki riwayat keluarga dengan thalassemia atau transfusi berulang.
* Diluhat dari gejalanya; pucat atau lemas akibat anemia.
Berdasarkan gejalanya, thalassemia dibagi menjadi 3 jenis, yakni thalassemia minor/trait/pembawa sifat, thalassemia intermedia dan thalassemia mayor.
Thalassemia mayor umumnya diketahui sejak bayi, dengan gejala antara lain: tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit.
Mereka membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya, setiap 2-4 minggu sekali.
Thalassemia intermedia biasanya baru terdiagnosis pada anak yg lebih besar, dan biasanya tidak membutuhkan transfusi darah rutin.
Baca Juga: Penyebab Terus Bermunculannya Kasus Baru Thalassemia di Indonesia
Sedangkan Thalassemia minor/trait/pembawa sifat biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit dibawah normal.
Nah, melalui pemeriksaan darah, dapat ditemukan kadar Hb yang rendah, kadar MCV dan MCH yang rendah, hasil analisa Hb yang abnormal.
Pemeriksaan genetik dilakukan melalui pemeriksaan DNA.
Mencegah Thalassemia
Caranya dengan satu cara, melakukan skrining thalassemia melalui pemeriksaan darah.
Skrining sebaiknya dilakukan pada usia remaja atau calon pada pengantin alias pra nikah.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah calon ayah dan ibu tersebut memiliki gen pembawa sifat thalassemia atau tidak.
Jika pemeriksaan menunjukan hasil positif pembawa sifat, maka perlu dilakukan konseling genetik sebelum pernikahan atau sebelum hamil.
Selain itu, ibu yang sedang hamil juga dapat memeriksakan janinnya dengan pemeriksaan khusus saat masa kehamilan di dokter spesialis kandungan yang terlatih untuk mengetahui apakah anaknya akan lahir dengan thalassemia atau tidak.
Baca Juga: 5 Penyebab Darah Haid Berwarna Hitam, Kapan Harus ke Dokter?
Pencegahan Thalasemia sangat penting dilakukan, sebab saat ini untuk mendapatkan pengobatan optimal, pasien thalassemia membutuhkan biaya sekitar 300-400 juta rupiah setiap tahunnya.
Biaya ini akan meningkat seiring bertambahnya usia pasien dan komplikasi yang dialaminya.
Untuk melakukan cangkok sumsum tulang di luar negeri dapat menghabiskan biaya lebih dari 2 milyar untuk setiap pasien.
Biaya ini belum termasuk derita psikologis yang dialami oleh pasien seumur hidupnya.
Sedangkan untuk skrining pemeriksaan darah biayanya tidak seberapa.
Untuk skrining Thalassemia di laboratorium terpercaya, sebelum menikah, dan sebelum atau saat hamil.
Biayanya kurang lebih sekitar 1-2 jutaan.(*)
Baca Juga: Mata Bengkak Tak Melulu Bintitan Bisa Juga Gegara Kalazion, Apa Bedanya?
Source | : | P2ptm.kemkes.go.id-thalassemia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar