Penelitian Vaksin Darah Tinggi
Dalam penelitian klinis vaksin darah tinggi yang melibatkan 72 orang dewasa dengan hipertensi ringan hingga sedang.
Selama tiga bulan, mereka mendapat tiga suntikan vaksin dosis tinggi, tiga suntikan vaksin dosis rendah, atau tiga suntikan plasebo.
Para pasien mendapat suntikan pertama mereka ketika penelitian dimulai, dosis kedua sebulan kemudian, dan dosis ketiga tiga bulan setelah penelitian dimulai.
Baca Juga: Healthy Move, Rasakan 5 Manfaat Ini Jika Rutin Jalan Kaki Setelah Sahur
Mereka juga mendapatkan tekanan darah mereka dipantau sepanjang waktu pada awal penelitian dan lagi dua minggu setelah suntikan terakhir mereka.
Tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin. Efek samping umumnya ringan dan termasuk reaksi di tempat suntikan dan gejala seperti flu.
Penelitian ini tidak dirancang untuk menguji efektivitas vaksin. Tetapi hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah di pagi hari dengan dosis vaksin yang lebih tinggi.
Penelitian yang lebih lama dan lebih besar diperlukan untuk menguji vaksin lebih lanjut.
Jika vaksin berhasil dalam tes tersebut, pasien akan membutuhkan "beberapa suntikan per tahun," tulis para peneliti, termasuk Alain Tissot, PhD, dari Cytos Biotechnology AG, perusahaan Swiss yang membuat vaksin dan mendanai penelitian tersebut.
Sebuah editorial yang diterbitkan dengan penelitian di The Lancet memperingatkan bahwa penelitian ini "kecil dan eksplorasi" dan bahwa tes keamanan dan efektivitas lebih lanjut diperlukan.
"Namun demikian, hasil bioterapi baru untuk hipertensi ini menarik dan menjanjikan, dan vaksinasi untuk hipertensi mungkin menjadi sangat berguna pada banyak pasien," tulis editor, termasuk Ola Samuelsson, MD, dari Sahlgrenska University Hospital di Goteborg, Swedia.
Sementara itu menurut media Inggris, penelitian vaksin darah tinggi lainnya dikerjakan oleh para peneliti Alnylam Pharmaceuticals.
Di harapkan nanti vaksin darah tinggi ini dapat digunakan sebagai pengganti obat harian.
Baca Juga: Selain Sinovac, Ini Pilihan Vaksin Halal Rekomendasi dari MUI
Cukup dua tahun sekali menerima vaksinasi, mereka yang darah tinggi, dapat terbebas dari rutinitas minum obat, yang terkadang kerap dilupakan.
Vaksin darah tinggi ini kini tengah diujicobakan para ahli dari Queen Mary University di London.
630 orang dilaporkan terlibat dalam proses ujicoba. Mereka-mereka ini akan menerima dosis baru setiap enam bulan sekali.
Vaksin darah tinggi bernama Zilebesiran ini bekerja dengan cara menargetkan hormon penting tertentu pada liver manusia.
Menurut Dr. Manish Saxena, pengobatan darah tinggi menggunakan vaksin ini pendekatan ini merupakan yang pertama dilakukan dunia medis.
"Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui tingkat keamanan dan keefektifitasannya dalam mengobati darah tinggi," kata Dr. Saxenda seperti dikutip FIN dari The Sun.
Proyek yang merupakan kerjasama perusahaan AS dengan peneliti Inggris ini, diharapkan mampu merubah pengobatan dunia medis modern.
Studi yang didukung oleh National Institute for Health and Care Research ini, direncakanan berjalan untuk tiga tahun ke depan.
Catatan Penting PubMed.gov
Baca Juga: Mudik Aman, Hindari Microsleep Selama Perjalanan dengan 3 Cara Ini
Source | : | WebMD-VaksinDarahTinggi,PUBMedGov-VaksinDarahTinggi,Fin-DarahTinggi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar