GridHEALTH.id – Kasus hepatitis misterius akut yang terjadi kepada anak-anak belakangan ini menjadi perhatian publik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan setidaknya ada dugaan sekitar 228 kasus hepatitis akut pada anak-anak.
Dilansir dari Euro Weekly News, lebih dari 20 negara telah melaporkan adanya kasus hepatitis misterius akut ini dalam kurun waktu 10 hari.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, rata-rata kasus hepatitis dilaporkan terdeteksi di Eropa, tapi ada juga di Amerika, Asia Pasifik, dan Asia Selatan.
Anak-anak yang terkonfirmasi mengalami hepatitis dapat pulih sepenuhnya, tetapi beberapa yang lain dilaporkan mengalami kondisi yang parah.
WHO menyebutkan, sekitar 10 persen dari kasus hepatitis misterius akut ini, anak-anak membutuhkan transplantasi hati.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, tapi para ilmuwan menduga kalau merebaknya kasus hepatitis misterius ini disebabkan oleh adenovirus.
“Ini masih awal. Sulit untuk memprediksi apakah ini akan menjadi semakin umum atau jika, pada kenyataannya, itu hanya akan menjadi kesalahan dalam kisah penyakit menular 2022 kami,” kata Dr Richard Malley, spesialis penyakit menular di Boston Children’s Hospital, dikutip dari New York Times, Rabu (04/05/2022).
Lantas, apa itu adenovirus?
Baca Juga: Cara Efektif Cegah Infeksi Hepatitis Akut pada Anak, Ini Imbauan IDI dan IDAI
Adenovirus merupakan virus yang umum menyebabkan beberapa penyakit. Namun, ini biasanya tidak terkait dengan hepatitis pada anak-anak yang sehat.
Kelompok virus ini diketahui lebih umum menimbulkan gejala infeksi yang mirip dengan flu. Namun sementara ini, adenovirus diduga kuat menjadi pemicu hepatitis misterius akut yang dialami oleh beberapa anak di dunia.
Dugaan kuat timbul karena dari 169 kasus yang dilaporkan oleh WHO, terdapat sekitar 74 anak yang memiliki infeksi adenovirus.
Delapan belas dari anak-anak tersebut, terinfeksi oleh adenovirus tipe 41, yang biasanya menyebabkan gejala gastrointestinal dan pernapasan.
Sekelompok virus ini, kebetulan juga sedang meningkat kasus infeksinya di Inggris, di mana sebagian kasus hepatitis misterius telah dilaporkan.
Namun, dugaan ini juga masih belum sepenuhnya benar. Karena tidak semua anak yang mengalami hepatitis dinyatakan positif terinfeksi adenovirus.
Meskipun virus tersebut dapat menyebabkan peradangan hati, tapi gejala tersebut lebih sering muncul pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah atau immunocompromised.
“Ini bukan penyebab umum gagal hati pada anak-anak,” kata Dr. Aaron Milstone, spesialis penyakit menular pediatrik di Johns Hopkins Children’s Center.
Ada kemungkinan bahwa jenis adenovirus baru telah muncul atau bahwa infeksi adenovirus terjadi bersamaan dengan beberapa faktor lain.
Baca Juga: Nomor Telpon Pengaduan Kemenkes Kasus Hepatitis Akut Misterius, Waspadai 3 Gejalanya di Kulit
Misalnya paparan racun atau infeksi pathogen lain, sehingga menyebabkan hasil yang luar biasa parah, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris.
Adenovirus sangat umum di antara anak-anak ini, menyebabkan cukup sulit untuk menentukan apakah virus tersebut menjadi penyebab kasus hepatitis misterius akut ini atau apakah banyaknya anak-anak yang terinfeksi pada waktu bersamaan hanya sekadar kebetulan.
“Seseorang dapat terinfeksi adenovirus dan kemudian mengembangkan hepatitis berdasarkan faktor lain,” kata Dr. Malley.
“Untuk bukti kausalitas, Anda benar-benar membutuhkan banyak data, yang tidak kami miliki,” jelasnya.
Mencegah hepatitis
Cara pencegahan yang bisa dilakukan agar anak-anak terhindar dari hepatitis adalah dengan mengikuti jadwal vaksinasi mereka. Selain itu, pastikan juga untuk selalu menerapkan kebersihan, seperti berikut:
1. Mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih
2. Tidak melakukan kontak dengan orang yang sakit
3. Konsumsi makanan dalam keadaan bersih dan sudah dimasak hingga matang
Baca Juga: Kasus Hepatitis Misterius pada Anak di Eropa dan AS, Ini 7 Gejalanya
4. Gunakan alat makan sendiri
Apabila mengalami gejala seperti kulit kuning, nafsu makan menurun, sakit perut, muntah, demam, dan urin yang warnanya lebih gelap, segera lakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Skrining Pra-Nikah dan Pra-Hamil
Source | : | New York Times,Euro Weekly |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar