GridHEALTH.id - Makanan bersantan menjadi menu yang identik tak hanya pada momen hari besar tetapi juga menjadi santapan sehari-hari bagi sebagian orang.
Makanan bersantan sering kita jumpai di rumah makan atau bahkan sajian di rumah. Makanan bersantan berasal dari santan. Santan terbuat dari daging buah kelapa yang diparut dan dihancurkan bersama dengan air.
Hasil dari buah kelapa tersebut berupa cairan ekstrak kelapa yang kental. Karena rasanya yang gurih dan sedikit manis, santan bisa dipakai untuk memasak berbagai jenis hidangan atau diolah sebagai minuman.
Pada dasarnya santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, santan bisa jadi tidak sehat apabila dipanaskan setelah diolah menjadi masakan dan dikonsumsi secara berlebihan.
Apalagi setelah dipanaskan berulangkali seperti halnya makanan lebaran yang masih sisa semisal opor ayam, rendang dan sambal goreng hati.
Memang, ada yang mengatakan apabila rendang dipanaskan kembali rasanya semakin enak. Namun, ada juga bahaya yang mengintai tubuh apabila makanan bersantan ini dipanaskan berulang kali.
Apabila makanan bersantan dipanaskan kembali, maka makanan tersebut dapat menghasilkan radikal bebas yang tentunya tidak baik bagi tubuh.
"Kalau dipanaskan berulang-ulang dimasukkan makanan disana namanya rendang. Maka sesuatu kalau dipanaskan berulang-ulang dia bisa menghasilkan radikal bebas, teroksidasi gitu," dokter Zaidul Akbar dikutip dari Tribun News (01/05/2021).
Baca Juga: Trik Sehat Mengonsumsi Lauk Bersantan di Saat Hari Raya Lebaran
Baca Juga: Mengapa Kulit Jadi Kering dan Gatal Saat Fungsi Ginjal Terganggu, Ini Sebabnya
Dokter yang juga penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JIS) ini mengatakan, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatkan pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Zaidul.
Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.
Sama halnya dengan memasak berulang kali, memasak santan terlalu lama bisa juga menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Cara Menemukan Waktu Berolahraga Seluruh Keluarga
“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” jelas kara Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., dikutip dari Kompas. com (05/10/2021).
Rista memaklumi banyak orang pernah memanaskan opor dan rendang, terutama saat Lebaran tiba. Hal itu dilakukan untuk mencegah tindakan mubazir karena membuang makanan.
Dia pun berpendapat, dalam sebulan, boleh saja memakan opor atau rendang yang dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.
Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar