Kita mungkin kehilangan kesabaran, atau mulai menangis secara tidak terduga. Biarkan pasangan, anak, atau keluarga lainnya tahu bahwa penyebabnya bukan mereka.
Minta maaf sebelumnya untuk periode-periode lekas marah yang sesaat itu. Namun, ketika berbicara dengan anak-anak, berhati-hatilah untuk tidak menyalahkan bayi atas suasana hati kita.
Anak-anak mungkin sudah gugup karena harus berbagi ibunya dengan anak lain. Dengan mengingat hal itu, kita tidak ingin memberi mereka alasan tambahan untuk tidak senang dengan perubahan keluarga yang akan datang.
Sebagai gantinya, jelaskan saja bahwa ibu sedang tidak enak badan akhir-akhir ini, tetapi semuanya baik-baik saja dan akan menjadi lebih baik.
3. Istirahat dari membaca buku kehamilan
Tentu setiap ibu ingin memiliki kehamilan yang sehat. Dan tentu saja, ibu hamil ingin diberi tahu sehingga dapat membuat pilihan yang terdidik tentang perawatan pranatal, diet, dan kelahiran yang akan datang.
Namun, jika buku-buku kehamilan itu membuat kita cemas, jangan membacanya. Temukan sesuatu yang lebih positif untuk dibaca atau tanyakan langsung kepada dokter selama pemeriksaan kehamilan.
4. Siap menghadapi morning sickness
Secara emosional, salah satu bagian terburuk dari morning sickness adalah bahwa hal itu dapat menyerang tanpa peringatan.
Baca Juga: 6 Fakta Skioliosis, Kelainan pada Tulang Belakang yang Jarang Disadari
Baca Juga: 4 Tips Mengencangkan Perut Kendur, Olahraga Hingga Pola Makan
Ini bisa membuat ibu hamil merasa di luar kendali, dan itu bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan kekhawatiran. Untuk mengurangi rasa takut, cobalah bersiap-siap.
Source | : | Kompas.com,American Pregnancy Association,Very Well Family |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar