GridHEALTH.id – Hepatitis akut menjadi timbulkan ancaman baru, setelah menyerang anak-anak di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Hepatitis merupakan peradangan hati yang bisa disebabkan oleh virus ataupun hal lainnya, seperti pengaruh gaya hidup dan penggunaan obat tertentu.
Dilansir dari NHS.uk, terdapat beberapa jenis hepatitis. Beberapa di antaranya dapat sembuh tanpa menimbulkan masalah apapun.
Namun, jenis hepatitis yang lainnya bisa bertahan lama dan menyebabkan jaringan parut pada hati (sirosis), hilangnya fungsi hati, dan dalam beberapa kasus mengakibatkan kanker hati.
Tak hanya orang dewasa, hepatitis juga dapat menyerang anak-anak.
Penularan hepatitis pada anak
Terlepas dari hepatitis akut, orangtua perlu memahami bagaimana penularan setiap jenis hepatitis pada anak-anak seperti berikut.
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Anak bisa terjangkit virus tersebut, dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh kotoran dari orang yang terinfeksi.
Jenis hepatitis A paling sering ditemukan di negara-negara yang mempunyai sanitasi buruk.
Anak yang mengonsumsi makanan yang dibuat oleh penderita hepatitis A, juga berisiko tertular. Apalagi jika orang tersebut tidak mencuci tangan terlebih dahulu.
Hepatitis A kondisinya biasanya akan membaik dalam beberapa bulan, meskipun kadang-kadang bisa para dan bahkan mengancam jiwa.
2. Hepatitis B
Sama seperti hepatitis A, hepatitis B pun juga disebabkan oleh jenis virus dengan nama serupa, yang ditemukan dalam darah seseorang.
Hepatitis B merupakan jenis yang paling sering terjadi. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini, bisa menularkannya ke sang buah hati.
Selain itu, penularan hepatitis B pada anak juga bisa terjadi jika dia melakukan interaksi dengan temannya yang mengalami penyakit ini.
Barang pribadi yang digunakan bersama-sama pun juga bisa menjadi salah satu jalur penularan hepatitis B.
Rata-rata orang yang terinfeksi hepatitis B saat dewasa dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa bulan. Namun, jika terpapar saat masih anak-anak, ada risiko infeksi jangka panjang atau hepatitis B kronis.
Baca Juga: 3 Perbedaan Mencolok Hepatitis Akut Misterius Dengan Hepatitis Biasa
3. Hepatitis C
Dilansir dari Verywell Health, penularan hepatitis C umumnya terjadi melalui darah. Sehingga kemungkinan besar terjadi saat seseorang menerima transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
Tak berbeda jauh dari hepatitis B, pada anak hepatitis C bisa ditularkan dari ibu yang mengidap penyakit ini saat hamil.
4. Hepatitis D
Hepatitis D hanya terjadi pada orang-orang yang sudah terinfeksi oleh hepatitis B, karena diperlukan virus hepatitis B untuk bertahan di dalam tubuh.
Biasanya, jenis hepatitis ini menular melalui kontak darah atau hubungan intim. Berbeda dari jenis yang lain, hepatitis D tidak bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya.
5. Hepatitis E
Umumnya juga disebabkan oleh virus. Anak-anak bisa terjangkit oleh virus ini, jika mengonsumsi daging yang masih mentah atau setengah matang.
Biasanya hanya menimbulkan infeksi ringan dan tidak memerlukan obat apapun. Namun, bagi sebgaian orang terutama yang mempunyai sistem kekabalan lemah, hepatitis E bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia Dipertanyakan Pakar, Ada Apa?
Source | : | Nhs.uk,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar