* dan MERS CoV di Saudia Arabia. Selengkapnya klik di SINI.
Di Indonesia, hepatitis akut misterius ini menjadi momok utama. Karenanya ada yang mengkhawatirkan inikah pandemi baru pasca pandsemi Covid-19 yang telah di warning oleh banyak ahli.
Mengenai hal tersebut menurut pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman, Hepatitis Akut misterius ini tidak bisa terburu-buru menyimpulkan penyebabnya.
Baca Juga: Saat Merasa Mual dan Mulas Pijat di 4 Titik pada Tubuh Ini Untuk Meredakannya
"Bahwa adanya kasus seperti ini, apakah bisa menjadi pandemi baru, rasanya menurut saya, melihat data yang ada, tren yang ada masih jauh akan menyebabkan pandemi," ungkapnya dilansir dari TribunPalu.com (8/5/2022).
Tapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini menyebabkan epidemi. Oleh karena itu harus cepat dicari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Paling pentinglagi merespons dengan upaya pencegahan. Pencegahan ini bisa dimulai dan selalu disampaikan pada publik.
"Personal higiene, sanitasi, kebersihan makanan dan minuman, maupun bagaimana menjaga 5M, kedisiplinan yang harus kita lakukan. Selain itu gencarkan pada publik literasi pencegahan ini," pungkasnya.
Hepatitis Akut Misterius Bisa Jadi Pandemi
Baca Juga: 6 Tanda Kesehatan Paru-paru Terganggu, Salah Satunya Nyeri Dada
Adapun menurut dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hanifah Oswari, ada kemungkinan kasus infeksi hepatitis akut misterius ini alais yang belum diketahui penyebabnya bakal menjadi pandemi secara global.
Namun demikian, Hanifah mengingatkan kemungkinan itu masih kecil mengingat saat ini kasus hepatitis misterius masih relatif terkendali di sejumlah negara.
"Kita belum tahu seberapa cepat penularannya. Tetapi kalau melihat begitu banyak negara yang sekaligus melaporkan, saya kira potensi untuk menjadi pandemi itu ada. Tapi di Indonesia kita belum tahu bagaimana penyebaran berikutnya," kata Hanifah dilansir dari acara Newscast CNNIndonesia TV (8/5/2022).
Menurutnya prihal kasus hepatitis akut misterius, saat ini pemerintah dan IDAI terus melakukan identifikasi terhadap penyebab hepatitis misterius ini.
Ia mengatakan, butuh waktu 1-2 pekan untuk mengetahui hasil pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E.
Baca Juga: Tapotement, Pijat Ala Swedia Bisa Membantu Meredakan Sesak Napas
"IDAI dalam hal ini tidak melakukan tracing, karena tracing tanggung jawab Kementerian Kesehatan," jelasnya lebih jauh.
Sedangkan menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi, masih terlalu dini untuk menilai kemungkinan hepatitis akut misterius menjadi sebuah pandemi baru.
"Apakah jadi pandemi atau tidak, rasanya ini masih perlu waktu yang cukup panjang untuk bisa menyatakan kondisi ini. Karena jumlahnya kalau kita bandingkan dengan Covid-19, tidak secepat penambahan Covid-19, dan penularannya tidak secepat yang terjadi pada saat kita menghadapi Covid-19," jelas Nadia.
Jaga kesehatan adalah yang terbaik; pola hidup sehat, taat prokes.(*)
Baca Juga: Pada Orang Obesitas Efektivitas Vaksin Covid-19 Melemah, Studi
Source | : | TribunPalu.com,GridHealth.ID,CNNIndonesia TV |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar