Terkadang mereka juga bisa hilang dengan sendirinya, tapi jika tidak tindakan operasi bisa dilakukan untuk meniadakannya.
* Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS atau kalau di Indonesia dikenal dengan sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan kondisi yang menyebabkan perempuan kelebihan produksi hormon androgen.
Inilah salah satu penyebab utama infertilitas pada perempuan.
Sekitar 1 dari 10 perempuan menderita PCOS, dan ini merupakan penyebab ketidaksuburan yang paling umum.
Baca Juga: Perawatan Payudara Terpenting Bagi Ibu Hamil dan Selama Menyusui
Ketidakseimbangan hormon akibat PCOS picu masalah ovulasi (proses pelepasan sel telur oleh indung telur) dan terganggunya siklus.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin.
Ciri-ciri dari PCOS meliputi siklus menstrusasi yang tidak teratur, kelebihan rambut di sekitar wajah, jerawat, dan obesitas.
Simtom penghambat kesuburan ini bisa ditekan dengan melakukan olahraga secara teratur, penurunan bobot tubuh, dan pengobatan.
* Menstruasi yang tidak rutin
Ovulasi yang tidak berkala berkontribusi sekitar 30% dalam menyebabkan masalah ketidaksuburan.
Boleh saja Anda cemas soal kesuburan kalau memang ini terjadi.
Namun kabar gembiranya, sebagian pasien sukses kembali ke siklus menstruasi normal dengan menjalani pola makan sehat dan olahraga yang teratur, sedangkan yang lain harus meminum obat untuk membantu kondisi ini.(*)
Baca Juga: Zero Covid China Dianggap WHO Gagal, Hasil Studi Tunjukkan Sebaliknya
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Kapan Boleh Cemas Soal Kesuburan?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar