Bagi perokok, ketahuilah, tubuh kita akan menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap
Setelah terserap Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh.
Asal tahu saja, merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah.
Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut.
Karena sangat memengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak, nikotin dapat membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya.
Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect.
Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.
Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya.
Baca Juga: Tidak Semua Perokok Mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Meski begitu, efek dari nikotin rupanya tidak sebesar yang ditimbulkan TAR.
Inilah TAR
Dikutip dari Kontan.co.id, Pemerhati Kesehatan Publik Tri Budhi Baskara menjelaskan bahwa TAR merupakan zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk rokok.
Source | : | Sanglahhospitalbali.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar