Hal ini berdasarkan survei serium dan kasus menurun dari varian yang sama sub-varian B2 Omicron.
Data ini juga menjadi salah satu pertimbangan pemerintah mulai melonggarkan kebijakan wajib maskar karena kasus Covid-19 relatif sudah terkendali.
Budi mengatakan ternyata selama ini kenaikan kasus Covid-19 disebabkan karena adanya varian baru, daripada acara besar seperti Lebaran dan tahun baru.
Saat ini terjadi lonjakan kasus di AS, Jepang, Taiwan, China dipicu dari sub-varian BA2 Omicron.
"Nah yang menarik di Indonesia dan India BA2 sudah dominan. Beda dengan China dan AS, kita tak mengamati kenaikan kasus yang tinggi. Jadi relatif Indonesia dan India imunnya terhadap varian baru cukup baik," kata Menkes Budi dalam pernyataannya.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir laman covid19.go.id, hingga Selasa (17/5/2022) pukul 12.00 WIB, tercatat penambahan 247 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.051.205 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020.
Baca Juga: Situasi RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pasca Libur Lebaran 2022, Nakes Siaga Penuh
Data yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh.
Dalam sehari, jumlahnya bertambah 1.029.
Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 5.890.826.
Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah.
Pada periode 16-17 Mei 2022 ada 17 kasus kematian, sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 156.481.
Saat ini tercatat ada 3.898 kasus aktif Covid-19.
Selain itu, tercatat bahwa kini terdapat 3.221 orang yang berstatus suspek.
Terdapat 510 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19 di 34 provinsi.(*)
Baca Juga: Ada 4 Wabah Penyakit Selain Covid-19 yang Dituding Konspirasi, Padahal Nyata Adanya
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar