Meskipun sudah terbilang terkendali, tapi menurut epidemiolog Hermawan Saputra kebijakan tidak pakai masker di area terbuka, dibuat pada momen yang kurang tepat.
Dia menilai, pemerintah masih melakukan evaluasi lanjut terkait pelonggaran aktivitas masyarakat pada masa Idul Fitri dan dampaknya pada kasus Covid-19.
“Karena kita juga masih harus mengevaluasi bagaimana dampak terhadap kasus (Covid-19) atas mudik dan juga keramaian dan kerumunan yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya,” kata Hermawan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/05/2022).
Menurutnya, pelonggaran ini masih terlalu cepat dilakukan dan seharusnya menunggu waktu yang lebih tepat.
Apalagi saat ini, masyarakat juga sudah lebih bisa beraktivitas dengan normal, karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di hampir seluruh Indonesia turun ke level 1.
Lebih lanjut, situasi pandemi yang masih terjadi di dunia perlu disadari oleh masyarakat dan pemerintah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun juga masih belum mencabut status pandemi, yang mulai berlaku sejak 2020 lalu.
Baca Juga: Situasi RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pasca Libur Lebaran 2022, Nakes Siaga Penuh
Hermawan juga mengingatkan, masyarakat Indonesia saat ini masih mengahadapi transisi epidemiologi. Bukan hanya kasus Covid-19 saja, tapi juga masalah kesehatan lain seperti Tuberculosis (TBC) dan hepatitis akut yang masih misterius penyebabnya.
“Oleh karena itu, maka perlu tetap ada kewaspadaan melalui penggunaan masker,” pungkas Hermawan.
Baca Juga: Anak yang Alami Hepatitis Akut Pernah Terkena Covid-19, Studi di India
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar