GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperbolehkan masyarakat untuk tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Pelonggaran ini pun mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, ada yang mendukung ada juga yang mengkritisi.
Salah satu orang yang mengkritisi kebijakan pelonggaran pemakaian masker ini adalah Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.
Menurut Pandu, anjuran Presiden Jokowi terkait pelonggaran masker adalah hal yang kurang tepat.
Alih-alih mengikuti anjuran Presiden, ia menganjurkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker.
"Kalau presiden memperbolehkan, tapi menurut saya enggak usah diikutin, tetap pakai masker. Ya kan kita enggak tahu pandemi kan belum selesai," ujar Pandu dikutip dari Tribunnews.com (18/5/2023).
Dia berujar pemerintah seharusnya bukan menganjurkan ihwal pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka.
Namun fokus pada pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sehingga dengan dicabutnya PPKM gerak masyarakat bisa lebih bebas tapi tetap dengan menerapkan penggunaan masker.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia: 'Jokowi Membingungkan', Kritik Kebijakan Pelonggaran Masker
"Seharusnya yang dilonggarkan itu bukan lepas maskernya. Yang dilonggarkan itu PPKM-nya, dicabut. Masyarakat nanti kalau PPKM dicabut, dihentikan, masyarakat kan bebas beraktivitas."
"Nah, kalau bebas beraktivitas syaratnya pakailah masker baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Kemudian sudah divaksinasi booster, begitu," jelasnya.
Pentingnya Penggunaan Masker Dimanapun
Pandu juga menegaskan pentingnya untuk tetap menggunakan masker di manapun dan kapanpun.
Sebab menurutnya penggunaan masker bukan hanya soal untuk terhindar dari Covid-19 saja.
Penggunaan masker di ruang publik dan cuci tangan sudah merupakan kebiasaan kesehatan yang baik dan harus tetap diterapkan menurut Pandu.
"Masker bukan hanya untuk Covid-19, kalau kita di luar ruangan, di jalan, banyak udara yang terkontaminasi polusi, banyak asap rokok, asap pabrik, asap knalpot."
"Terus ada kemungkinan orang sakit, batuk-batuk, ada TBC. Kan, kalau pakai masker jadi tidak apa-apa," ujarnya.
Sementara itu, diketahui sebelumnya masyarakat Indonesia sudah diperbolehkan tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
Pidato Jokowi
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi, pada Selasa (17/05/2022) kemarin.
Baca Juga: Tujuan Boleh Lepas Masker, MUI: Salat Berjamaah di Masjid Boleh Tak Pakai Masker
"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Jokowi.
Meskipun diperbolehkan, Jokowi menyaratkan beberapa hal dari kebijakan tersebut
Menurutnya masyarakat diperbolehkan tidak menggunakan masker jika sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang.
"Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyarankan agar masyarakat yang berusia lanjut dan memiliki komorbid tetap mengenakan masker saat beraktivitas.
Ia juga mewajibkan masker bagi masyarakat yang memilki gejala batuk dan pilek.
"Yang kedua bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap maka sudah tidak perlu lagi untuk melakukan tes swab PCR mau pun antigen," ujar Jokowi.(*)
Baca Juga: Korea Utara Laporkan Kasus Covid-19 Pertama, Varian Omicron Jadi Pemicunya
Source | : | Health.grid.id,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar