1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau memakai pembersih tangan yang bahan dasarnya alkohol
2. Hindari melakukan kontak langsung dengan tikus atau primata
3. Membatasi paparan langsung dengan darah atau hewan yang tidak dimasak hingga matang
4. Menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi
5. Tidak melakukan kontak dengan material yang terkontaminasi, seperti temapt tidur atau pakaian yang digunakan pasien cacar monyet
6. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya
Selain itu, ia juga mengingatkan bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejalanya.
Baca Juga: WHO Sebut Tidak Mendesak Perlunya Vaksinasi Cacar Monyet Secara Global
Gejala infeksi virus monkepox yang biasa terjadi, yakni demam tinggi yang muncul secara mendadak setelah pulang dari wilayah berisiko.
Selain itu, terjadi juga pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam sekitar 3 minggu setelah kepulangan.
Badan Penyakit Uni Eropa melaporkan, hingga saat ini sudah terdapat 219 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di seluruh dunia.
Eropa menjadi wilayah terbesar dengan kasus cacar monyet terbanyak, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa.
Source | : | Kompas.com,New Age |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar