Pada hemochromatosis, peran normal hepcidin terganggu, menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak zat besi yang dibutuhkannya.
Kelebihan zat besi ini disimpan di organ utama, terutama hati.
Selama beberapa tahun, simpanan zat besi dapat menyebabkan kerusakan parah yang dapat menyebabkan gagal organ dan penyakit kronis, seperti sirosis, diabetes, dan gagal jantung.
Baca Juga: 5 Manfaat Terapi Pijat Kaki Yang Tak Terduga, Melancarkan Darah Hingga Atasi Stres
Meskipun banyak orang memiliki gen yang salah yang menyebabkan hemochromatosis, hanya sekitar 10 persen dari mereka yang mengalami kelebihan zat besi hingga tingkat yang menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.
Hemochromatosis herediter bukanlah satu-satunya jenis hemochromatosis.
Jenis lainnya termasuk:
Hemochromatosis remaja. Hal ini menyebabkan masalah yang sama pada orang muda yang menyebabkan hemochromatosis herediter pada orang dewasa.
Tetapi penumpukan zat besi dimulai jauh lebih awal, dan gejala biasanya muncul antara usia 15 dan 30.
Kelainan ini disebabkan oleh mutasi pada gen hemojuvelin atau hepcidin.
Hemochromatosis neonatal. Pada kelainan parah ini, zat besi menumpuk dengan cepat di hati janin yang sedang berkembang.
Ini dianggap sebagai penyakit autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.
Hemochromatosis sekunder. Bentuk penyakit ini tidak diturunkan dan sering disebut sebagai kelebihan zat besi.(*)
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Menurunkan Kesuburan Pria, Jangan Lakukan
Sebagian artikel ini telah publish di Intisari.com, dengan judul; Peduli Tubuhmu Kenali Tanda Tubuh Terlalu Banyak Menyerap Zat Besi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar