GridHEALTH.id – Pandemi Covid-19 masih belum selesai, virus Hendra disebut bisa menyebabkan pandemi selanjutnya.
Hal ini menurut epdimolog Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani. Dia menjelaskan, penularan virus Hendra bisa terjadi lewat reservoir kelelawar pembawa virus yang menginfeksi kuda.
“Kotoran atau urin kelelawar yang jatuh pada rumput makan kuda dapat menyebabkan kuda terinfeksi virus Hendra. Manusia dapat terinfeksi virus ini bila terpapar cairan atau droplet dari kuda yang terinfeksi,” kata Laura dikutip dari laman Universitas Airlangga, Jumat (03/06/2022).
Risiko penularan virus Hendra dari kuda ke manusia lebih tinggi, dibandingkan dengan dari kelelawar ke manusia.
Laura juga menyebutkan bahwa virus Hendra lebih mematikan dibandingkan dengan Covid-19. Hal ini mengingat case fatality rate (CFR) yang tinggi jika menginfeksi manusia.
“Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian,” kata Laura.
Virus dengan nama ilmiah Hendra henipavirus ini, memang jarang terjadi pada manusia. Sejak tahun 1994 hingga 2013, hanya ada tujuh kematian akibat virus ini.
Selain itu, virus Hendra pun juga merupakan penyakit endemis yang ditemukan di Australia.
Meskipun belum pernah ditemukan kasusnya di Indonesia, tapi infromasi mengenai penyakit ini tetap perlu diperhatikan dan diwaspadai.
Baca Juga: Inilah yang Dinamakan Virus Hendra Baru, Gejala dan Cara Mencegahnya
“Mengingat Indonesia juga memiliki hewan ternak yang tidak sedikit, pemerintah juga harus menyadari dan mengawasi bagaimana surveillance-nya bagaimana cara agar hewan termasuk kuda tidak terjangkit virus Hendra,” paparnya.
Laura menyarankan untuk terus menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh, untuk mencegah terjadinya penularan virus Hendra.
“Juga khususnya kepada orang-orang yang memiliki kontak langsung kepada hewan ternak seperti kuda, harus menjaga higienitas dan sanitasi lingkungan hewan ternak,” pungkasnya.
Setelah menyentuh hewan ternak, sebaiknya segera mencuci tangan. Kemudian biasakan untuk tidak menyentuh T-Zone (hidung, mulut, dan mata) di wajah.
Gejala virus Hendra
Dilansir dari laman WHO.int, virus Hendra adalah penyakit zoonosis yang bisa menyebabkan akibat yang fatal pada kuda maupun manusia.
Virus ini pertama kali teridentifikasi di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia, pada tahun 1994. Wabah tersebut menyebabkan 21 kuda pacu terinfeksi dan dua orang manusia terpapar.
Belum lama ini, ilmuwan dari Griffith University Australia mendeteksi adanya varian baru virus Hendra.
Penularan virus Hendra bisa terjadi kapan saja, tapi paling sering terjadi pada akhir Mei hingga Agustus.
Baca Juga: 5 Cara Penularan Zoonosis, Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia
Melansir NSW Health, pada manusia gejala virus Hendra baru akan muncul 5 hingga 21 hari setelah berinteraksi dengan kuda yang terinfeksi. Gejala umum yang paling sering muncul mirip seperti flu.
1. Demam
2. Batuk
3. Sakit tenggorokan
Baca Juga: Tetap Berhati-hati, Kemenkes Duga Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Droplet
4. Sakit kepala
5. Kelelahan
Meningitis atau ensefalitis (radang otak) bisa terjadi, menyebabkan sakit kepala, demam tinggi, dan kantuk.
Pada kondisi yang lebih serius, seseorang yang terinfeksi virus Hendra mungkin juga akan mengalami kejang-kejang dan koma.
Source | : | Unair.ac.id,who.int,NSW Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar