Penyakit ini bermula pada tahun1958, di mana terdapat monyet yang dinyatakan terinfeksi oleh penyakit yang serupa dengan cacar dan sejak saat itu teridentifikasi pada sebagian orang di wilayah Afrika Barat.
Cacar monyet juga dikatakan sulit menyebar jika tidak melakukan kontak erat dengan orang yang positif, sangat berbeda dibandingkan tingkat penularan Covid-19 yang tinggi dan cepat.
Ditambah pula tingkat kematiannya yang rendah, yaitu sekitar satu persen membuat virus ini tidak begitu mematikan dibandingkan dengan Covid-19.
Meskipun cacar monyet terhitung tidak begitu membahayakan, para ahli juga terus mempersiapkan diri dengan melakukan penelitian terhadap virus dan mencari penangkal yang terbaik.
Beberapa gejala yang muncul dari wabah cacar monyet ini adalah demam, nyeri, dan muncul ruam gelombang khas dari wabah ini.
Jika ada seseorang yang terkena cacar monyet maka memerlukan waktu pemulihan dari infeksi ini sekitar 2 hingga 3 minggu, dengan mendiamkan terlebih dahulu cacar tersebut hingga kering dan mengelupas.
Baca Juga: Cacar Monyet Berpotensi Masuk Indonesia, Pakar Sarankan Karantina
Source | : | livemint.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar