GridHEALTH.id - Siklus haid setiap wanita memang berbeda-beda, tapi normalnya dalam sebulan haid terjadi satu kali.
Namun dalam beberapa kondisi, seorang wanita bisa menstruasi lebih dari sekali dalam satu bulan.
Seperti yang dialami oleh seorang wanita pemilik akun TikTok @daysofkim. Dalam videonya dia memperlihatkan siklus haid tidak teratur.
Awalnya dia telat haid selama satu minggu dan menganggap hal tersebut wajar. Namun kemudian, ia malah menstruasi lebih dari sekali dalam satu bulan.
Setelah ditelusuri dan menjalani pemeriksaan, diketahui ternyata ia mengalami adenomiosis.
Dilansir dari Planet Parenthood, normalnya wanita mempunyai siklus menstruasi sekitar 25-30 hari.
Tapi ada juga yang lebih pendek yakni 21 hari atau lebih panjang 35 hari, setiap wanita memang berbeda-beda.
Jumlah hari dalam siklus haid juga bervariasi dari bulan ke bulan. Ketika menstruasi, normalnya pendarahan terjadi 2 hingga 7 hari.
Apa itu adenomiosis?
Adenomiosis adalah saat jaringan lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Jaringan ini, setiap siklus menstruasi akan menebal, pecah, dan berdarah.
Baca Juga: Kenapa ya, Stres Bisa Bikin Haid Terlambat? Ternyata Ini Alasannya
Dilansir dari Mayo Clinic, adenomiosis biasanya tidak menunjukkan gejala apapun yang membuat wanita tidak nyaman.
Akan tetapi, biasanya kondisi ini menyebabkan wanita mengalami hal berikut:
* Darah haid banyak atau menstruasi yang panjang
* Kram parah atau seperti ada pisau yang menusuk di panggul
* Nyeri panggul kronis
* Timbul rasa sakit saat hubungan seks (dispareunia)
Adenomiosis juga membuat rahim menjadi lebih besar, tapi tentunya ini tidak bisa dilihat secara langsung.
Namun, wanita yang mengalaminya dapat merasakan adanya tekanan atau nyeri perut bagian bawah.
Penyebab adenomiosis
Baca Juga: Siklus Haid Tidak Teratur? 6 Makanan Ini Dapat Bantu Mengatasinya
Masih menjadi misteri bagaimana lapisan rahim bisa masuk ke dinding otot rahim. Tapi, terdapat kemungkinan yang membuat hal tersebut terjadi, di antaranya berikut ini, dilansir dari Health Direct.
1. Terjadi saat melakukan operasi
2. Pada awal perkembangan janin
3. Setelah melahirkan ketika dinding rahim melemah karena peradangan
Ini juga bisa terjadi ketika seorang wanita menjalani prosedur operasi di seputar rahim, seperti operasi sesar atau menghilangkan fibroid (tumor jinak).
Pengobatan adenomiosis
Kondisi ini cukup sulit diobati. Secara alami, adenomiosis akan hilang setelah menopause. Tapi, untuk mengurangi gejalanya bisa menggunakan obat pereda nyeri atau kompres hangat.
Sedangkan untuk pengobatannya, terdapat dua pilihan yakni terapi hormon atau pemasangan IUD yang melepas progesteron.
Jika tidak ditangani, adenomiosis bisa menyebabkan wanita mengalami anemia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lain. Rasa nyeri yang timbul juga membuat keseharian terganggu.
Baca Juga: Mengonsumsi Jamuan dan Minuman untuk Melancarkan Menstruasi, Berbahaya!
Source | : | Mayo Clinic,Planet Parenthood |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar