GridHEALTH.id - Kota Shanghai, China, kembali melakukan penguncian di beberapa wilayah.
Padahal pada 1 Juni 2022, kota ini akhirnya mengakhiri lockdown setelah diberlakukan lebih dari enam minggu.
Prioritas utama dibukanya penguncian di Shanghai adalah melanjutkan produksi industri dan manufaktur yang sempat tertunda, kata Walikota Zong Ming.
Fasilitas umum seperti toko kelontong, apotek, toko serba ada, dan sekolah pun juga mulai dibuka secara normal.
“Dari 1 Juni hingga pertengahan dan akhir Juni, selama risiko peningkatan kembali infeksi terkendali, kami akan sepenuhnya menerapkan pencegahan dan pengendalian epidemi, menormalkan manajemen, dan sepenuhnya memulihkan produksi dan kehidupan normal di kota,” kata Zong, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (10/6/2022).
Namun, hal tersebut nyatanya tidak berlangsung lama. Beberapa bagian Shanghai, pada Kamis (09/06/2022), kembali memberlakukan penguncian atau lockdown.
Aturan ini salah satunya dilakukan di distrik Minhang, rumah bagi lebih dari dua juta orang penduduk.
Diberlakukannya lagi penguncian dengan alasan telah ditemukan tiga kasus infeksi di sebuah salon kecantikan, Red Rose, yang telah dibuka sejak 1 Juni lalu.
Salon tersebut telah melayani 502 pelanggan dari 15 distrik di Shanghai dalam delapan hari terakhir.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, PPKM Diperpanjang 7Juni - 4 Juli, WFO Boleh 100 Persen
Pihak berwenang mengatakan penyelidikan awal menemukan dari 16 karyawan salon, beberapa di antaranya tidak melakukan tes Covid-19 setiap hari seperti yang disyaratkan.
Sebanyak 90.000 orang yang berkaitan dengan kasus positif di salon tersebut, saat ini telah diuji.
Pihak otoritas setempat telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa penduduk Shanghai akan menjalani dua hari karantina dan 12 hari pengujian ketat, yang berlaku mulai Kamis (9/6/2022) kemarin.
“Penutupan akan dicabut setelah sampel dikumpulkan,” kata pemerintah setempat, dikutip dari Forbes India, Jumat (10/6/2022).
Tidak diberitahu dengan jelas kapan atau tanggal berapa penguncian benar-benar akan diakhiri.
Tiga kasus Covid-19 juga dilaporkan di Beijing, ketiga merupakan pelanggan sebuah bar yang sama di distrik Chaoyang.
Distrik terpadat di ibukota itu, untuk sementara waktu menutup seluruh tempat hiburan dan Internet cafe atau warung internet.
Harus kembali lockdown tentunya membuat para penduduk marah. Apalagi papan barikade merah dan hijau yang sebelumnya sudah diangkat, kembali bermunculan.
China memberlakukan strategi zero-Covid, di mana pasien Covid-19 dan orang-orang terdekatnya, bahkan satu gedung apartemen harus melakukan karantina.
Baca Juga: Jangan Lengah, Kasus Covid-19 Kembali Naik dalam Tiga Pekan Terakhir
Source | : | Al Jazeera,Forbes India |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar