“Akan tetapi, (dugaan) virus menular dari air mani adalah faktor yang sangat mendukung hipotesis bahwa penularan seksual adalah salah satu cara penularan virus (monkeypox) ini,” ujarnya dikutip dari Reuters, Selasa (14/6/2022).
Hasil serupa juga ditemukan oleh para peneliti di Jerman, di mana mereka menemukan adanya DNA virus cacar monyet di air mani dua pasien.
Kemiripan cara penularan cacar monyet yang mewabah saat ini dengan IMS, membuat direktur CDC Rochelle Walensky mengingatkan agar teliti saat mendiagnosis.
“Sangat penting untuk diketahui bahwa kasus cacar monyet mungkin mirip dengan beberapa infeksi menular seksual dan dapat disalahartikan sebagai diagnosis lain,” ujarnya dikutip dari CNBC, Selasa (14/6/2022).
Menurutnya, pasien yang mengalami gejala perlu dievaluasi untuk semua infeksi menular seksual serta monkeypox.
Badan kesehatan PBB juga masih mencari tahu kaitan antara cairan tubuh seksual, termasuk air mani dan cairan vagina dalam penularan cacar monyet.
Kasus cacar monyet di dunia
Baca Juga: Mana Lebih Berbahaya, Virus Hendra atau Cacar Monyet? Ini Jawabannya!
Pada pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada 1.285 kasus konfirmasi laboratorium yang berasal dari 28 negara di luar Afrika.
Ini artinya, terjadi penambahan kasus sebanyak 505, setelah sebelumnya ada sekitar 780 kasus cacar monyet, pada 4 Juni 2022.
Mayoritas kejadian cacar monyet, sebanyak 87%, terjadi di wilayah Eropa dan Inggris masih menjadi negara dengan kasus terbanyak, yaitu 470.
Sebagian besar infeksi cacar monyet terjadi London dan dialami oleh pria penyuka sesama jenis dan bisexual.
Source | : | Reuters,CNBC,who.int |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar