GridHEALTH.id - Golongan darah tertentu, mempunyai risiko mengalami gangguan kesehatan yang berkaitan dengan otak, yaitu demensia.
Dilansir dari National Institute of Aging, demensia adalah hilangnya fungsi kognitif seseorang dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Akibat terserang demensia, seseorang jadi sulit untuk berpikir, mengingat, dan memiliki pertimbangan.
Bahkan, pada beberapa orang demensia bisa membuat mereka tidak bisa mengontrol emosi, sehingga kepribadiannya berubah.
Penyakit ini memang sering dialami oleh lansia yang berumur 85 tahun atau lebih, tapi ini bukan tanda proses alami penuaan.
Demensia menyebabkan seseorang mengalami kondisi seperti berikut ini:
* Mulai pikun dan kebingungan.
* Sulit untuk berbicara, memahami, dan mengungkapkan pikiran.
* Tersesat atau nyasar saat berada di lingkungan familiar, seperti sekitar rumah.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Terjadinya Demensia alias Pikun Pada Seseorang
* Kehilangan minat melakukan kegiatan sehari-hari.
* Butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan hal yang biasa dikerjakan.
* Tidak peduli dengan perasaan orang lain dan cenderung impulsif.
* Kehilangan keseimbangan dan gangguan pada gerakan.
Golongan darah AB berisiko tinggi dementia
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurology, menemukan orang dengan golongan darah AB 82 persen lebih mungkin mengalami gangguan berpikir dan mengingat, yang berujung dengan demensia.
Ini berhubungan dengan jumlah Faktor VII yang lebih tinggi pada pemilik golongan darah AB. Faktor VII merupakan protein yang menyebabkan penggumpalan darah.
Protein ini membuat darah menjadi lebih lengket dan berisiko untuk menggumpal. Jika jumlahnya terlalu sedikit, berisiko terjadi hemofilia.
Namun, jumlahnya yang terlalu tinggi juga kurang baik karena membuat seseorang berisiko mengalami serangan jantung, stroke, hingga demensia.
Baca Juga: Hati-hati, Sering Berpikir Negatif Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
Akan tetapi, pemilik golongan darah AB tidak perlu terlalu khawatir. Karena terdapat beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko demensia.
Dilansir dari Mayo Clinic, faktor risiko demensia yang perlu diperhatikan adalah seperti berikut:
1. Kurang bergerak dan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.
2. Konsumsi alkohol berlebihan.
3. Risiko kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga obesitas.
4. Depresi yang terjadi saat usia lanjut.
5. Kebiasaan merokok.
6. Diabetes yang tidak terkontrol.
7. Mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea.
8. Kekurangan vitamin (vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12) dan asam folat.(*)
Baca Juga: Obat HIV Ini Bisa Menjadi Pengobatan Potensial Untuk Demensia, Studi
Source | : | Mayo Clinic,nia.nih.gov,Neurology |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar