GridHEALTH.id - Memperingati Hari Nyamuk Sedunia yang berlangsung dari Juli hingga tanggal 20 Agustus 2022, sebagai hari puncak, Enesis menggandeng Kemenkes beserta Kompas.com sebagai media untuk menggalakan kampanye "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue".
Didasari oleh fakta di lapangan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin meningkat di berbagai wilayah di Indonesia, maka penting untuk melakukan edukasi mengenai penyakit DBD ini oleh semua pihak.
Tidak terkecuali dalam sektor swasta, salah satunya Enesis dan Kompas.com dalam acara Kick Off Mobil Edukasi Keliling Enesis "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue" hari ini mewujudkan komitmen edukasi melalui mobil edukasi keliling.
Mobil keliling ini direncanakan akan keliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk mengedukasi secara langsung mengenai wabah DBD ini.
Pada tahap satu, mobil edukasi keliling akan mulai mengedukasi di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta empat kota antara lain Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Malang.
Ditargetkan akan selesai pada puncak perayaan Hari Nyamuk Sedunia, 20 Agustus 2022.
Sasaran dari mobil edukasi keliling ini adalah sekolah dasar, pasar, ibu-ibu PKK, dan rumah sakit.
Di dalam edukasi itu akan mencakup mengenai edukasi penerapan 3M+ dan penerapan hidup bersih melalui dongeng dengan maskot agar menarik minat perhatian anak-anak kecil.
Tahap kedua, diharapkan mobil edukasi keliling ini bisa menjamah daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam penyebaran DBD, seperti Bogor, Cikampek, Cikarang, hingga Kalimantan.
Baca Juga: Tidak Hanya Covid-19, Waspada Kasus DBD yang Semakin Meningkat
Wamenkes, dr Dante menyebutkan harapannya dengan adanya edukasi langsung pada anak-anak, maka anak-anak bisa menjadi agen dari penyebaran informasi dalam menangani penyakit DBD di lingkungannya masing-masing.
Selain berupa edukasi langsung melalui mobil keliling, akan diadakan pula pemberian alat-alat kebersihan yang mampu mencegah penyakit DBD, dan dana bantuan pendidikan pada sekolah-sekolah yang dikunjungi.
Pemerintah juga dalam hal ini akan memberikan materi secara struktural di mata pelajaran mengenai penyakit DBD.
Kemenkes mengharapkan dengan diselenggarakannya acara ini maka kewaspadaan terhadap DBD semakin lebih baik.
Dengan indikator menurunnya jumlah yang terjangkit dan angka kematian akibat penyakit DBD.
Meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran penyakit DBD diperlukan mengingat jumlah kasus yang semakin meningkat di Indonesia.
Terlebih penyakit DBD ini lebih berisiko menyerang anak-anak, maka dari itu langkah pencegahan harus segera dilakukan.
Data yang disebutkan langsung oleh Wamenkes terdapat setidaknya 52.000 kasus baru dengan 516 kasus kematian per pertengahan tahun 2022 ini.
Oleh karena itu, dengan aksi masif yang dilakukan oleh seluruh elemen, diharapkan dapat membantu menekan angka ini, salah satunya melalui pengadaan kegiatan mobil edukasi keliling dari Enesis bersama Kemenkes dan Kompas.com.(*)
Baca Juga: Sudah Ada 331 Pasien Demam Berdarah Saat Ini, Vaksin Menjadi Solusi
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar