GridHEALTH.id - Kemenkes RI bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek untuk mengejar pemenuhan SDM kesehatan Indonesia, dengan menambahkan kuota untuk program pembelajaran Fakultas Kedokteran.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Peningkatan Kuota Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran, Program Dokter Spesialis, dan Penambahan Program Studi Dokter Spesialis melalui Sistem Kesehatan Akademik, pada hari Selasa (12/05/2022).
Hal ini dilakukan mengingat kondisi Indonesia yang masih membutuhkan dokter karena kurangnya SDM kesehatan.
Selain itu, kerjasama ini dilakukan sebagai upaya ekselerasi peningkatan kapasitas dan kualitas Fakultas Kedokteran.
Dengan SKB dan program ini diharapkan dapat menghasilkan dokter dan dokter spesialis yang bisa memperkuat layanan kesehatan, sehingga Indonesia sudah tidak lagi kekurangan dokter.
Indonesia sendiri masih tergolong membutuhkan lebih banyak dokter, mengingat jumlah dokter di Indonesia yang masih di bawah standar WHO, yaitu 1 per 1.000 penduduk atau sebanyak 270.000 dokter.
Menkes Budi Gunadi menyebutkan Indonesia sejauh ini memiliki jumlah total sebanyak 110.000 dokter, yang artinya Indonesia masih butuh 160.000 dokter lagi.
Dengan kondisi Indonesia yang masih membutuhkan 160.000 dokter, maka jika dihitung dengan jumlah lulusan dokter setiap tahunnya, Indonesia baru bisa mengikuti standar WHO 14 tahun kemudian.
Oleh karena itu, menghadapi persoalan Indonesia butuh dokter dan SDM kesehatan, maka Kemenkes menggandeng Kemendikbud Ristek untuk mempercepat jumlah dokter di Indonesia.
Baca Juga: Inilah 3 Cara Mendaftar ke Fakultas Kedokteran di Univeristas Negeri
Setelah adanya kerjasama penambahan kuota Fakultas Kedokteran, Kemendikbud Ristek pun akan memperkuat kebijakan sistem seleksi mahasiswa dan penjaminan mutu kelulusan melalui uji kompetensi.
Uji kompetensi ini akan disesuaikan dengan standar nasional pendidikan kedokteran sehingga tetap dapat menjamin pemenuhan mahasiswa kedokteran.
Mendikbud ristek Nadiem Makarim pun yakin dengan adanya SKB penambahan kuota Fakultas Kedokteran ini akan membantu mengakselerasi transformasi pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia.
Selain itu dapat menjadi upaya penguatan penelitian dan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan.
Dengan demikian, diharapkan bisa berdampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan kesehatan masyarakat.
Pesan yang sama juga disampaikan Menkes Budi Gunadi mengenai harapannya dengan adanya SKB penambahan kuota Fakultas Kedokteran bisa bermanfaat bagi generasi muda Indonesia.
Kerjasama SKB untuk penambahan kuota Fakultas Kedokteran ini disambut beragam oleh masyarakat Indonesia, jika dilihat dari komentar-komentar yang diberikan dalam akun Instagram dan YouTube Kemenkes RI.
Ada masyarakat yang menyambut baik dan memiliki harapan yang sama agar jumlah dokter Indonesia bisa bertambah dan SDM kesehatan menjadi lebih baik.
Namun juga, ada masyarakat yang mengeluhkan terkait biaya untuk menjadi dokter di Indonesia yang masih mahal sehingga sulit untuk diminati, meskipun kuota untuk Fakultas Kedokteran sudah ditambah.(*)
Baca Juga: 3 Kampus di Indonesia yang Memiliki Jurusan Pengobatan Tradisional Cina (TCM)
Source | : | Instagram,Youtube |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar