GridHEALTH.id - Meskipun disebut-sebut pendidikan kedokteran di universitas swasta di Indonesia mahal, minat seseorang untuk menjadi dokter tetap besar.
Meski besar risikonya, untuk membantu menyelamatkan nyawa, banyak orang yang rela mencurahkan seluruh waktu dan tenaganya untuk menjadi seorang dokter.
Kuliah di fakultas kedokteran pun menjadi tujuan banyak orang meski tes masuk fakultas kedokteran dapat dikatakan sulit, baik di negeri maupun swasta karena fakultas kedokteran di seluruh Indonesia harus mempunyai standar yang sama dalam hal pengajaran.
Sampai tahun 2019, Indonesia memiliki 86 fakultas kedokteran, baik negeri maupun swasta.
Untuk dapat masuk ke fakultas kedokteran swasta di Indonesia, calon mahasiswa juga harus melewati tes kemampuan akademik atau TPA, juga tes bakat dan kepribadian untuk dapat melihat sejauh mana kelayakan calon mahasiswa untuk masuk ke fakultas kedokteran.
Jadi, meski masuk universitas swasta, bukan berarti siapa pun dapat asal masuk selama membayar biaya tertentu.
Sebab menjadi dokter mengemban tugas mulia sekaligus menyangkut nyawa orang sehingga diperlukan bibit unggul yang dapat menjadi calon dokter berkualitas di masa mendatang.
Bila tak lolos ujian masuk di fakultas kedokteran di universitas negeri, tujuan selanjutnya adalah memilih di salah satu universitas swasta yang mempunyai fakultas kedokteran.
Meskipun standar kependidikannya ketat dan harus sama baik swasta maupun milik negeri, ada baiknya menilik dulu akreditasi yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Baca Juga: Sejarah Hari Keluarga Nasional 29 Juni, Berawal dari Maraknya Pernikahan Dini dan Gizi Buruk Anak
Semua fakultas kedokteran tersebut harus lolos pada Standar Nasional Pendidikan Dokter Indonesia yang disahkan pada tahun 2019.
Source | : | Kompas.com,Tribun News,Situs Akademik Universitas Maranatha |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar