GridHEALTH.id - Isu perubahan iklim telah menjadi tantangan baru bagi dunia dalam bertahun-tahun lamanya dan seruan untuk semakin peduli terhadap perubahan iklim juga sudah didengar sejak dahulu.
Nyatanya, sudahkah tantangan ini terselesaikan? Atau semakin memburuk, semua kembali pada kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang jika dibiarkan, isu perubahan iklim tentu mengancam eksistensi makhluk hidup hingga kesehatan manusia.
kondisi inilah yang menjadi inspirasi dari pembuatan instalasi seni Melting Iceberg karya Jayaboard bersama dengan firma arsitek Arkitekton Limatama.
Melalui instalasi Melting Iceberg bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mulai menyadari apa saja isu perubahan iklim yang dihadapi dunia dan ambillah bagian di dalamnya, agar manusia dapat terhindar dari bahaya perubahan iklim.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim tentu memiliki pengaruh yang besar dan menjadi penentu dalam isu kesehatan sosial dan lingkungan, bahkan WHO menyebut pada tahun 2030 hingg 2050 diperkirakan akan ada sekitar 250.000 tambahan kematian per tahunnya akibat dari perubahan iklim.
Hal ini tentu menjadi permasalahan yang serius untuk segera diselesaikan jika tidak ingin benar-benar terjadi ke depannya, karena perubahan iklim menjadi satu-satunya ancaman terbesar bagi kesehatan yang dihadapi umat manusia.
Para profesional kesehatan di dunia pun sudah mulai menemukan berbagai bahaya kesehatan yang disebabkan oleh krisis yang sedang berlangsung ini.
Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan
Baca Juga: Cuaca Panas Membawa Dampak Kesehatan, Bisa Menyebabkan Gangguan Mental
Perubahan iklim benar-benar telah menjadi ancaman dunia, di mana kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia selanjutnya.
Emisi gas masa lalu membuat terjadinya peningkatan kenaikan suhu global yang ekstrem, sehingga dengan konsekuensi ini dunia sudah harus mulai menahan kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius, jika tidak ingin memakan korban hingga jutaan kematian terkait perubahan iklim.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan setiap persepuluh derajat pemanasan tambahan terjadi, akan berdampak serius pada kehidupan dan kesehatan manusia.
Perubahan iklim akan mengancam cakupan kesehatan universal yang sedang coba direalisasikan dunia untuk mengurangi ketidaksetaraan kesehatan yang ada, dengan isu perubahan iklim maka akan menambah beban penyakit dan memperburuk hambatan untuk mendapat akses layanan kesehatan.
Karena WHO menyebutkan risiko terbesar dari perubahan iklim terhadap kesehatan akan dihadapi oleh negara dan masyarakat yang berpenghasilan rendah, di mana saat perubahan iklim dapat menimbulkan berbagai penyakit, golongan ini akan semakin sulit untuk mendapatkan perawatan karena biaya kesehatan yang minim.
Dengan demikian isu perubahan iklim tidak hanya berdampak besar pada kesehatan, tetapi juga mendorong sekitar 100 juta orang ke dalam kemiskinan tiap tahunnya dan bisa lebih buruk dari angka ini.
Isu Kesehatan Akibat Perubahan Iklim
Beberapa isu kesehatan yang ditimbulkan dari adanya perubahan iklim ekstrem di dunia adalah penyebab kematian dari cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, badai, banjir, gangguan sistem pangan, peningkatan zoonosis dan makanan, air dan penyakit yang ditularkan melalui perantara, juga kesehatan mental.
Tidak hanya itu, isu perubahan iklim juga mengakibatkan kerusakan pada isu sosial yang berkaitan dengan pemenuhan kesehatan, diantaranya kesetaraan dan akses ke perawatan kesehatan, mata pencaharian, dan struktur dukungan sosial lainnya.
Baca Juga: Gelombang Panas Hantam China Hingga Jalanan Melengkung, Ini Efeknya Bagi Kesehatan
Isu kesehatan akibat perubahan iklim ini menyasar semua kelompok manusia, namun ada beberapa kelompok rentan yang paling berisiko terkait isu kesehatan akibat perubahan iklim, yaitu perempuan, anak-anak, etnis minoritas, masyarakat miskin, kaum migran, populasi orang tua, dan orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Inspirasi Pembuatan Instalasi Melting Iceberg
Melihat situasi ini, dalam rangka event ARCH:ID yang diselenggarakan sejak tanggal 14-17 Juli 2022 ini, Jayaboard bersama dengan firma arsitek Arkitekton Limatama membangun instalasi Melting Iceberg yang terinspirasi dari isu perubahan iklim dan menjadi sarana aspirasi terhadap kondisi lingkungan yang mengkhawatirkan.
Instalasi Melting Iceberg diharapkan bisa menjadi bangunan kontradiktif di Jakarta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan krisis perubahan iklim melalui gambaran dramatis dari bentuk bangunan yang seolah ingin menunjukkan proses dari mencairnya gunung es.
Melting Iceberg menggunakan material ramah lingkungan yang aman dan nyaman sehingga menjadi representasi dari harapan dan semangat perubahan untuk usaha perubahan pola hidup demi mencapai peningkatan kualitas hidup dengan mengurangi isu perubahan iklim.
Dengan dibentuknya instalasi Melting Iceberg ini, diharapkan mewakili akan nyatanya isu peruabahan iklim yang terjadi saat ini dan tentu sangat mempengaruhi kehidupan, beberapa isu yang disorot selain gambaran melelehnya gunung es, yaitu suhu dan debit air yang semakin meningkat, cuaca alam yang ekstrem dan membahayakan, hingga intensitas dan arah angin yang tidak menentu.
Oleh karena itu, marilah semakin menyadari isu perubahan iklim yang mengancam kehidupan manusia, terutama dalam bidang kesehatan.
Ambil bagian melalui hal-hal sederhana yang bisa dilakukan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengurangan polusi udara.
Dengan demikian satu langkah kecil yang dilakukan oleh banyak orang diharapkan mampu menekan isu perubahan iklim dan tetap bisa menjaga kualitas kesehatan hidup manusia.
Source | : | WHO,detik |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar