GridHEALTH.id - Mantan istri Donald Trump, Ivana Trump, meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya yang berlokasi di New York City, Amerika Serikat.
Kepergian Ivana Trump dikabarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat ke-45 itu, melalui Truth Social, pada Kamis (14/7/2022).
Departemen Kepolisian New York mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda aksi kriminalitas yang menyebabkan kematian Ivana Trump.
Namun, polisi menerima panggilan dari 911 bahwa ada warga yang memerlukan bantuan sekitar pukul 12.40 malam waktu setempat.
Dilansir dari CNN, Jumat (15/7/2022), pemadam kebakaran mengatakan menerima laporan seseorang mengalami henti jantung, di lokasi yang sama dengan tempat tinggal Ivana Trump. Akan tetapi sesampainya di lokasi, korban sudah meninggal.
Ivana Trump meninggal di tempat kejadian dan pemeriksaan medis untuk menentukan penyebab kematiannya, masih dilakukan.
Jika benar Ivana Trump mengalami henti jantung, kondisi apa itu? Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Penyebab henti jantung yakni lantaran kurangnya aliran darah ke otak dan organ lain, sehingga kehilangan kesadaran.
Seseorang yang mengalami henti jantung seperti Ivana Trump, mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa tanda yang terlihat sebelum kejadian.
Baca Juga: Inilah yang Dimaksud Serangan Jantung dan Henti Jantung, Berbeda Tapi Saling Terkait
* Kelelahan
* Pusing
* Sesak napas
* Mual
* Nyeri dada
Sebelum henti jantung, pasien juga kerap mengalami palpitasi jantung atau detak jantung cepat dan penurunan kesadaran. Gejala henti jantung dapat mengancam jiwa.
Lantas, pertolongan pertama henti jantung seperti apa yang harus dilakukan jika orang terdekat mengalaminya.
Melansir laman Heart, berikut adalah pertolongan pertama untuk menolong seseorang yang mengalami henti jantung.
1. Hubungi nomor darurat
Baca Juga: Henti Jantung Risiko Kesehatan Atlet Usai Pensiun, Seperti Dialami Markis Kido
Pertolongan pertama henti jantung yang dapat dilakukan adalah menghubungi nomor darurat dan jangan dekatkan tubuh ke wajah mereka. Selain itu, bisa juga berteriak mencari pertolongan.
2. Cek pernapasan
Periksa apakah korban sama sekali tidak bernapas atau hanya terengah-engah. Jika memiliki kemampuan CPR, segera berikan kepada korban.
3. Perhatikan teknik CPR
Saat melakukan CPR, posisikan diri berlutut di samping pasien. Letakkan tumit tangan di tengah dada dan tangan lainnya di atas. Lengan lurus, bahu diposisikan tepat di atas tangan karena ini merupakan cara terbaik untuk mentrasfer kekuatan ketika kompresi.
4. Pompa dada
Dorong dengan kuat di tengah tulang dada, lepaskan sepenuhnya setiap kali dorongan. Lakukan poma dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan lakukan selama dua menit atau sampai bantuan medis datang.
Itulah pertolongan pertama henti jantung yang bisa dilakukan. Sebelum melakukannya, pastikan situasi di sekitar aman.
Respon yang cepat dari orang sekitar, dapat menyelamatkan nyawa pasien henti jantung. (*)
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia 2019: Ini 5 Cara Mencegah Serangan Jantung
Source | : | CNN,heart.org,Johns Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar