- Kelemahan otot bersama dengan kerusakan ginjal
Bagaimana keracunan merkuri dapat didiagnosis? Gejala keracunan merkuri tidak mudah dibedakan dengan krisis kesehatan lain yang memiliki gejala serupa, seperti Parkinson, multiple sclerosis, dll, sehingga diagnosisnya menjadi sulit.
Jika kita tahu bahwa kita telah terpapar merkuri dalam bentuk apa pun, beri tahu dokter tentang hal yang sama untuk memudahkan diagnosis. Diagnosis keracunan merkuri melibatkan:
Tes darah: Tes darah dilakukan untuk mengukur rasio plasma darah bersama dengan sel darah merah. Dengan keracunan merkuri, sel darah merah memusatkan merkuri organik pada mereka.
Hitung darah lengkap juga dilakukan untuk memeriksa apakah logam telah menyebabkan kerusakan besar pada sel darah merah.
Tes feses: Tes feses biasanya dilakukan untuk memeriksa apakah ada jejak darah pada feses dan mengidentifikasi apakah keracunan telah menyebabkan segala jenis pendarahan gastrointestinal.
MRI: MRI dilakukan untuk memeriksa sejauh mana atrofi otak dan otot terjadi karena toksisitas logam.
X-ray: X-ray biasanya dilakukan pada orang yang telah menelan merkuri secara tidak sengaja seperti karena termometer rusak atau baterai pecah. X-ray menunjukkan pergerakan logam di dalam sistem.
Baca Juga: Buah Merah, Mirip Nangka Tumbuh di Papua Bermanfaat Kaya Antioksidan
Kerusakan yang disebabkan karena metilmerkuri biasanya tidak dapat diubah. Pilihan pengobatan untuk keracunan merkuri melibatkan:
- Membatasi paparan merkuri: Jika seseorang tinggal di daerah di mana ada terlalu banyak paparan merkuri, adalah bijaksana untuk pindah ke daerah yang lebih sedikit paparan logam untuk membatasi atau menghentikan keracunan merkuri.
- Perawatan arang aktif: Dalam bentuk perawatan ini, arang dalam bentuk cairan hitam diberikan yang keluar dari saluran pencernaan dan menarik racun ke dalam sistem sebelum dibuang dengan obat lain.
- Dialisis: Dialisis ginjal dilakukan untuk membuang merkuri beracun dari sistem. Pilihan ini biasanya berhasil jika keracunan telah mempengaruhi ginjal untuk sebagian besar.
- Pencahar: Terkadang pencahar juga diberikan untuk mengeluarkan racun dari sistem. Biasanya orang yang menjalani perawatan seperti itu akan membutuhkan cairan dan elektrolit secara intravena untuk menebus dehidrasi akibat perawatan pencahar.
Baca Juga: Healthy Move, Siapa Sangka Permainan Lompat Kodok Untuk Anak Bisa Menurunkan Berat Badan!
- Terapi chelating: Dalam bentuk terapi ini, agen chelating mengikat racun dalam sistem dan siap untuk dicuci keluar dari aliran darah.
Biasanya darah beracun dapat dihilangkan melalui dialisis. Bentuk pengobatan ini biasanya ditawarkan jika tingkat keracunannya terlalu tinggi. (*)
Source | : | The Daily Sabah,Science Alert |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar