Dikutip dari Medical News Today, kemungkinan wanita masih bisa hamil pada masa perimenopause. Ini merupakan masa menjelang menopause dimana wanita masih mengalami menstruasi akan tetapi frekuensinya jauh berkurang. Dari sini, perbedaan hamil dan menopause semakin terlihat.
Ingat, perimenopause biasanya dimulai ketika seorang wanita memasuki usia pertengahan 40-an. Masa ini bisa berlangsung sekitar empat tahun sampai menstruasi sepenuhnya berhenti.
Jadi tidak ada wanita menopause bisa subur kembali.
Bagaimana dengan pertanyaan, apakah wanita menopause masih bisa hamil? Jawabannya Tidak.
Rekayasa Kehamilan
Akan tetapi, hingga sampai saat ini masih ada beberapa ilmuwan dari berbagai negara yang masih melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Baca Juga: Keracunan Merkuri Tidak Mudah Dideteksi, Bisa Sebabkan Gangguan Penglihatan Hingga Kematian
Untuk wanita yang masih dalam masa perimenopause, bisa melakukan pengobatan menggunakan plasma kaya trombosit milik wanita atau platelet rich plasma (PRP autologous. PRP ini mengandung faktor pertumbuhan, hormon dan sitokin yang bisa memulihkan ovarium sehingga bisa meningkatkan peluang kehamilan. Cara ini pastinya tidak berlaku untuk wanita dengan usia menopause normal atau lebih dari 50 tahun.
Wanita yang sudah menopause tidak mungkin untuk bisa memiliki anak atau mengalami kehamilan kembali. Akan tetapi untuk wanita usia lanjut namun masih memiliki siklus menstruasi, bisa menggunakan cara lain untuk mendapatkan kehamilan salah satunya dengan cara fertilisasi in vitro atau bayi tabung.
Cara ini juga bisa dilakukan bagi wanita menopause akan tetapi sudah mempersiapkan sel telur yang telah dibekukan sebelumnya. Selain itu, anda juga bisa menggunakan telur donor segar atau beku. Akan tetapi pada proses ini anda tetap membutuhkan terapi hormon untuk mempersiapkan tubuh sebelum implantasi dan untuk membawa bayi di dalam rahim.(*)
Baca Juga: 7 Hal Masih Dilakukan Wanita yang Tidak Disadari Merusak Vaginanya
Source | : | MorulalVF - menopause |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar