GridHEALTH.id - Saat seseorang terkena paparan merkuri dan sudah berada pada titik keracunan merkuri, bisa dikatakan tidak banyak yang dapat dilakukan selain mengobati penyakit yang timbul dan menjauhkan diri dari paparan merkuri.
Bahan merkuri dapat ditemui dalam berbagai produk keseharian, kecantikan, hingga kesehatan, dan lingkungan pertambangan emas skala kecil, penggunaannya yang tidak tepat akan membuat seseorang memiliki kemungkinan untuk terpapar hingga keracunan merkuri.
Merkuri disebut berbahaya karena termasuk dalam jenis logam beracun yang dapat menimbulkan berbagai efek samping kesehatan.
Penyebab Keracunan Merkuri
Ada berbagai macam penyebab yang dapat menyebabkan seseorang menjadi keracunan merkuri, diantaranya dalam hal konsumsi makanan dan penggunaan produk keseharian yang mengandung merkuri.
Dalam hal konsumsi makanan, salah satu makanan yang perlu dicermati terkait kandungan merkurinya adalah ikan dan hewan laut lainnya, mengingat adanya kemungkinan air yang menjadi habitat mereka telah terkontaminasi oleh kandungan merkuri dalam jumlah tinggi.
Beberapa ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi, diantaranya ada ikan teri, lele, kerapu, tuna albacore, pollock, salmon, kakap, dan udang.
Konsumsi makanan-makanan tersebut tidak masalah dan tidak akan menimbulkan efek samping apapun jika masih dalam batas wajar.
Penyebab lainnya dari keracunan merkuri di dapat dari lingkungan dan penggunaan produk keseharian, seperti termometer yang rusak, beberapa jenis perhiasan tertentu, tambalan gigi, produk perawatan kulit, paparan udara beracun, dan efek dari aktivitas pertambangan emas dan ekstraksi emas rumah tangga.
Baca Juga: Kegunaan Merkuri dalam Keseharian, Dalam Termoter Hingga Tinta Tato
Gejala Keracunan Merkuri
Seseorang dengan keracunan merkuri umumnya tidak dapat langsung diketahui, karena keracunan merkuri adalah dampak akumulasi dari paparan merkuri selama 5-10 tahun dan barulah gejala keracunan merkuri nampak.
Beberapa gejala dari orang yang keracunan merkuri adalah sulit mendengar dan berbicara, sulit berjalan, tremor, gangguan penglihatan, koordinasi tubuh dan otot yang melemah, hingga saraf di tangan dan wajah yang mulai kehilangan sensitivitasnya.
Akhirnya muncul gangguan seperti perasaan depresi, mudah marah, gelisah, gangguan memori, mati rasa, tremor, hingga komplikasi berat lainnya.
Keracunan merkuri dalam jumlah banyak dan terus menerus dapat menyebabkan komplikasi berupa perubahan neurologis jangka panjang dan permanen
Komplikasi ini sangat rentan bagi anak yang masih dalam masa pertumbuhan karena dapat menyebabkan masalah perkembangan di otak, gangguan kognitif dan motorik halus, gangguan berbicara dan berbahasa, hingga mempengaruhi fungsi fisik dan kemampuan belajar.
Tidak hanya pada anak-anak, orang dewasa juga rentan mengalami kerusakan otak, ginjal, dan peredaran darah jika mengalami komplikasi dari keracunan merkuri yang sudah lama.
Cara Mengobati Keracunan Merkuri
Untuk mengobati seseorang yang telah keracunan merkuri pada dasarnya tidak ada obat khusus, sehingga dapat dikatakan cara terbaik untuk mengobati keracunan merkuri adalah dengan menghentikan dan menjauhkan diri dari paparan merkuri.
Baca Juga: Keracunan Merkuri Tidak Mudah Dideteksi, Bisa Sebabkan Gangguan Penglihatan Hingga Kematian
Dalam kasus yang berat untuk keracunan merkuri, dokter biasanya akan melakukan terapi khelasi untuk membantu mengeluarkan kadar merkuri dalam tubuh.
Cara Mencegah Keracunan Merkuri
Cara terbaik untuk mengobati keracunan merkuri adalah dengan mencegahnya, sehingga meminimalisir risiko komplikasi.
Jauhi lingkungan yang menggunakan atau mengandung merkuri dalam jumlah banyak, seperti di daerah pertambangan emas.
Setelah menggunakan produk berbahan merkuri, alangkah baiknya untuk mencuci tangan dan bagian tubuh yang bersentuhan.
Paling penting juga pada saat akan membuang produk yang berbahan merkuri, pastikan tidak terjadi kebocoran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik atau wadah yang tidak akan bocor.
Usahakan untuk membeli produk dan barang yang tidak menggunakan kandungan merkuri.
Inilah beberapa cara untuk mendeteksi diri keracunan merkuri atau tidak, dan pastikan untuk selalu melakukan langkah pencegahan dalam meminimalisir risiko terjadinya komplikasi akibat keracunan merkuri.
Karena cara yang terbaik adalah hanya dengan mengjauhkan diri dari paparan yang berisiko mengakibatkan keracunan merkuri.(*)
Baca Juga: Bisakah Indonesia Keluar dari Jajaran Negara Kasus Tertinggi Keracunan Merkuri?
Source | : | kompas health,FDA,epa.gov |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar