GridHEALTH.id - Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan terkait malnutrisi, di mana kasus stunting masih banyak terjadi pada anak-anak di wilayah Jawa dan Sumatera dengan prevalensi sebanyak 28,4%.
Angka ini menunjukkan ada satu dari 3,5 anak di Indonesia mengalami stunting atau berperawakan pendek akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga diperlukan penanganan menyeluruh dari semua pihak dalam menyelesaikan masalah malnutrisi ini.
Berdasarkan fakta lapangan ini, dalam momen 100 tahun Frisian Flag Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional untuk menggagas program "#MelajuKuatBersama Ibu PKK (Pahlawan Kemajuan Keluarga)" memberikan seminar edukasi terkait permasalahan malnutrisi di Indonesia, mengharapkan ibu dapat menjadi penggerak kemajuan keluarga dalam memberantas masalah malnutrisi.
Masalah Utama Malnutrisi di Indonesia
Malnutrisi di Indonesia memiliki tiga permasalahan utama yang disebut dengan triple burden, yaitu:
1. Kekurangan gizi; mencakup berat badan kurang dari standar usia, stunting atau tinggi badan kurang dari standar usia, dan wasting berat badan tidak ideal dengan tinggi badan.
2. Defisiensi mikronutrien; kekurangan zat-zat mikro yang diperlukan oleh tubuh, khususnya zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, iodium, folat, kalsium, dan seng.
3. Kelebihan gizi; mencakup permasalahan kegemukan dan obesitas.
Menurut Ketua PKGK FKM UI, Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD menyampaikan permasalahan malnutrisi atau gizi buruk harus diatasi karena mengancam kualitas generasi mendatang dan untuk menyelesaikan berbagai masalah malnutrisi yang penuh tantangan di Indonesia, ibu berperan penting di dalamnya.
"Pemenuhan gizi yang belum tercukupi baik sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menjadi pemicunya, karenanya penting bagi perempuan khususnya ibu dan calon ibu untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait kebutuhan gizi berkualitas bagi diri, juga keluarga," kata Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD dalam webminar yang berlangsung hari ini (19/07/2022).
Baca Juga: Cegah Stunting, Ibu Hamil dan Bayi Perlu Asupan Protein Hewani
Perlu diketahui bahwa status gizi anak memiliki penyebab langsung dari asupan gizi atau pangan yang akan berpengaruh pada kesehatan dan saling berkorelasi satu sama lain, maka penting bagi ibu sebagai penggerak kemajuan keluarga untuk memastikan pemenuhan gizi dan kesehatan yang berimbang pada anak.
Selain itu, ibu dalam daur kehidupan gizi keluarga sebagai penggerak dan pendukung berbagai gerakan gizi salah satunya adalah pada stunting berperan penting baik dalam level individu, keluarga, dan masyarakat.
Harapan Kepada Ibu
Pada level individu, seorang ibu diharapkan memiliki peningkatan pengetahuan dan sikap dari praktik gizi yang baik, sedangkan dalam level keluarga, seorang ibu pun berperan menjadi penjaga gerbang makanan dan gizi keluarga.
Untuk level masyarakat, seorang ibu bisa menjadi penggerak dan pendukung berbagai kegiatan gizi, sehingga dapat mengedukasi ibu lainnya terkait pentingnya pengetahuan mengenai asupan gizi pada anak.
Dengan tingkat keberhasilan ibu dalam menerapkan tiga level ini, maka diharapkan perubahan dan perbaikan gizi pada anak bisa semakin terlihat, sehingga permasalahan malnutrisi sedikit demi sedikit terselesaikan.
Semakin banyak ibu yang berperan aktif menjadi penggerak kemajuan keluarga khususnya dalam bidang gizi, maka akan semakin membantu menyelesaikan permasalahan malnutrisi di Indonesia.
Permasalahan gizi menjadi kompleks karena dibutuhkan penanganan secara bersamaan dan ibu memiliki peran penting dalam keluarga yang diharapkan bisa menjadi penggerak kemajuan keluarga dan membangun generasi yang maju ke depannya.
Menurut hasil penelitian, malnutrisi di Indonesia berada diangka yang sangat tinggi, jauh dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Oleh karena itu, ibu-ibu di Indonesia mulailah menambah pengetahuan dan menerapkan gizi yang baik pada anak dan anggota keluarga untuk membantu Indonesia membentuk generasi muda maju dan berkualitas, melalui perannya sebagai penggerak kemajuan keluarga.
Baca Juga: Malnutrisi Pada Pasien Rawat Inap Cenderung Tinggi di Indonesia, Ini Penyebabnya
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar